Bayangkan, seseorang yang sudah lama dinyatakan meninggal ternyata masih hidup Ke belahan dunia lain. Itulah yang dialami seorang pria dan tentara asal Jepang bernama Teruo Nakamura.
Nakamura bertugas Ke Maluku Ke masa Pertempuran Dunia II (1939-1942). Pada itu, semua orang mengira dia telah tewas. Padahal, dia sebenarnya masih hidup bersembunyi Ke hutan Maluku Pada 30 tahun Sebab tidak tahu Pertempuran telah berakhir.
Dinyatakan Mati Pada 30 Tahun
Teruo Nakamura adalah pemuda asal Taiwan Di nama asli Attun Palalin. Ke 1942, Pada Taiwan berada Ke bawah pendudukan Jepang, dia mengganti namanya menjadi Teruo dan bergabung sebagai sukarelawan Ke barisan tentara Jepang.
Penugasan lantas membawanya jauh Di tanah kelahiran. Teruo ditempatkan Ke Halmahera, Maluku, Untuk menjaga pulau-pulau Ke Area itu Di serangan musuh.
Ke Juli 1944, dia bersama pasukan lainnya dipindahkan Hingga Morotai. Menurut Yoshikuni Igarashi Di Homecomings: The Belated Return of Japan’s Lost Soldiers (2016), Teruo tergabung Di Resimen Infanteri 211 yang beranggotakan 485 orang.
Tugas mereka adalah mempertahankan Pulau Morotai, yang tak lama Sesudah Itu diserang pasukan Amerika Serikat. Awalnya pasukan Jepang mampu bertahan.
Tetapi, Ke 1945 situasi berbalik. Pasukan Jepang terdesak, termasuk Teruo, yang akhirnya masuk Hingga hutan Untuk menghindari kejaran tentara AS. Pertempuran pun akhirnya berhenti Ke 14 Agustus 1945 usai Jepang menyerah kepada sekutu.
Berencana tetapi, kabar ini tak pernah sampai Hingga telinga Teruo. Dia dan 8 orang tentara tetap bertahan Ke hutan, terus bergerilya seakan-Berencana Pertempuran masih terjadi. Justru, Sesudah tentara AS meninggalkan Morotai bersama ribuan prajurit Jepang lain, Teruo tak mendengar kabar itu.
Atas dasar ini, dunia luar menganggap Teruo tewas. Menurut harian Merdeka (4 Januari 1975), Kementerian Kesejajaran dan Kesejajaran Jepang Berkata Teruo Nakamura sebagai tentara yang hilang dan tewas Di bertugas Dari 3 Maret 1945.
Sang istri pun akhirnya merelakan kepergiannya dan menikah lagi Di pria lain. Padahal, dunia luar sama sekali tidak tahu Teruo masih bersembunyi Ke hutan Morotai.
Ke awalnya, pria kelahiran 1920 itu tinggal bersama delapan prajurit lain. Tetapi, hubungan mereka memburuk. Rekan-rekannya bersikap brutal dan Justru berniat membunuhnya. Teruo pun memilih kabur dan hidup seorang diri.
Di Pada Itu, dia bertahan Di berburu dan memanfaatkan hasil hutan sebagai sumber Konsumsi dan perlindungan.
Ditemukan Masih Hidup Ke Maluku
Keberadaan Teruo Terbaru terungkap Ke 18 Desember 1974. Dia ditemukan Di dua tentara Indonesia, Supardi AS dan Hans Antony, Di Situasi sehat. Menurut laporan Koran Angkatan Bersenjata (31 Desember 1974), Pada ditemukan Teruo Di menebang pohon Ke Di hutan Maluku.
Pada puluhan tahun hidup menyendiri Ke hutan, Teruo Melakukanlangkah-Langkah bertahan hidup Di memanfaatkan hasil hutan. Diketahui, dia membangun perkebunan dan gubuk sederhana.
Gubuk itu dia bangun sendiri Di bambu hanya bermodalkan Pisau. Untuk tempat tidur, dia menggunakan tumpukan daun ilalang agar terasa empuk.
Kebun yang luasnya Di 700 meter persegi itu ditanami singkong, tebu, pisang, dan berbagai tanaman lain. Untuk kebutuhan makan, dia Membahas hasil kebunnya dan mencari ikan Ke sungai terdekat. Api dia peroleh Di menggesekkan kayu kering.
Teruo juga rajin mandi dan mencukur rambut, Supaya penampilannya tetap rapi Pada ditemukan.
“Saya menggunakan permukaan air sungai sebagai cermin,” ujar Teruo, dikutip Di Angkatan Bersenjata (31 Desember 1974)
Tetapi, Pada ditemukan dan Berencana diangkut tentara, Teruo melawan Sebab mengira tentara Indonesia adalah musuh.
“Ketika ditangkap, matanya begitu jalang dan teriakannya mirip babi hutan,” tulis Kompas (30 Desember 1974).
Kabar penemuan ini pun heboh. Sesudah diajak bicara, dia Sesudah Itu dibawa Hingga kota dan diperiksa Di Ahli Kebugaran. Usai dinyatakan sehat, Teruo langsung dibawa Hingga Jakarta dan dipertemukan Di Duta Besar Jepang serta atasannya, Mayor Jenderal Kawashima.
Ke sana, dia diberi penjelasan Pertempuran telah lama berakhir. Di Kawashima, dia Sesudah Itu diminta menyerahkan senjata dan pulang. Akhirnya, dia kembali Hingga Taiwan, yang tak lagi Ke bawah jajahan Jepang dan sudah berdaulat. Sebab sesungguhnya Teruo adalah warga Taiwan. Hanya saja, kala itu, Taiwan ada Ke bawah kekuasaan Jepang, Supaya Pada peristiwa ini terjadi, statusnya masih sebagai warga Jepang.
Diceritakan, Teruo akhirnya bisa berkumpul kembali Di istrinya Ke Taiwan, yang sudah berpisah Pada 30 tahun hingga wafat Ke 1979.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: 30 Tahun Disangka Tewas, Pria Jepang Ditemukan Hidup Ke Hutan Maluku