Minat investor Asing atas multifinance Indonesia masih tinggi. Buktinya, terdapat total enam perusahaan pembiayaan yang Ditengah dan sudah melaksanakan proses akuisisi Bersama Asing.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman merinci, enam perusahaan tersebut terdiri Bersama empat Perusahaan Pembiayaan (PP) yang telah menyampaikan laporan realisasi akuisisi Bersama Asing dan 2 PP Lagi Di proses realisasi akuisisi Bersama Asing.
“Investor Asing tersebut Di lain berasal Bersama Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang,” jelas Agusman Di jawaban tertulisnya, Rabu, (2/10/2024).
Agusman mengatakan, sektor pembiayaan kendaraan bermotor masih mendominasi segmen perusahaan pembiayaan yang Berencana diakuisisi Bersama Asing tersebut.
Besarnya minat Asing ini terjadi Di Ditengah tumbuhnya kinerja industri multifinance beberapa waktu Ke Dibelakang. Diketahui, piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 10,18% yoy Di Agustus 2024 menjadi Rp499,29 triliun, didukung pembiayaan modal kerja yang Menimbulkan Kekhawatiran sebesar 10,76% yoy.
Sambil Itu, Profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga Bersama rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,66% turun Bersama Juli 2024 sebesar 2,75% dan NPF net sebesar 0,83%. Gearing ratio PP pun turun menjadi sebesar 2,34kali Bersama Sebelumnya Juli 2024 2,40 kali. Raihan ini jauh Di bawah batas maksimum 10 kali.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: 6 Multifinance RI Dicaplok Asing, Ada Bersama Korea Selatan Hingga Jepang