Jakarta –
Pembantu Pemimpin Negara Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pemerintah melarang Temu, platform Pasar Online asal China, beroperasi Di Indonesia. Apa itu Temu dan kenapa Dikatakan bisa mematikan Dan Menengah?
Dihimpun detikINET Didalam berbagai sumber, Rabu (2/10/2024) Temu merupakan platform Pasar Online asal China yang mirip seperti tempat belanja online lainnya seperti Amazon, Alibaba, Shopee, dan lain-lain. Di sini konsumen bisa menemukan berbagai produk mulai Didalam Pengganti, Sandalku, Pelengkap Busana, hingga elektronik, peralatan dapur, perlengkapan Kendaraan Pribadi, dan masih banyak lagi.
Inisiatif Temu pertama kali diluncurkan Di Amerika Serikat Ke tahun 2022, dan Pada ini layanan mereka sudah tersedia Di puluhan Bangsa. Menawarkan harga yang sangat murah, Temu langsung memuncaki daftar Inisiatif populer Di Apple App Store dan Google Play Store.
Temu merupakan Inisiatif milik konglomerasi China bernama PDD Holdings yang bermarkas Di Dublin, Irlandia. PDD Holdings juga Memperoleh platform Pasar Online Pinduoduo yang beroperasi Di China.
Satu hal yang membedakan Temu Didalam platform Pasar Online lainnya adalah harganya yang sangat murah. Misalnya, ada tablet Android 10 inch tanpa merek yang dibanderol Didalam harga USD 55 atau Disekitar 840 ribuan.
Harga Produk Internasional-Produk Internasional Di Temu bisa sangat murah Sebab produsen bisa menjual produk langsung Di konsumen. Artinya, Produk Internasional bisa Diberikan langsung Didalam pabrik Di konsumen tanpa harus melewati distributor, afiliator, atau pihak ketiga lainnya. Hal ini yang sepertinya menjadi kekhawatiran Kominfo dan pemerintah.
“Enggak. Temu enggak bisa (masuk Di Indonesia) Sebab merusak ekosistem, terutama Dan Menengah Indonesia,” tegas Budi Arie ditemui media seusai Peristiwa Peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan Di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Selasa (1/10).
Tidak hanya Di Indonesia, kehadiran Temu Di beberapa Bangsa juga terbilang kontroversial. Pemerintah Bangsa Dibagian Arkansas, Amerika Serikat pernah menggugat Temu Sebab Dikatakan sebagai malware berbahaya yang bisa mengakses dan memata-matai Smart Phone Pemakai.
Samping Itu, media sosial juga diramaikan Didalam beragam keluhan Didalam Pemakai Temu. Misalnya, ada yang Menyoroti produk yang dibeli Didalam Temu Mutakhir sampai berminggu-minggu hingga berbulan-bulan Setelahnya dipesan, atau Justru tidak datang sama sekali.
Sebab harganya yang sangat murah, sejumlah Pemakai mengaku Memperoleh produk Didalam Mutu yang seadanya dan wujudnya berbeda Didalam gambar Di website. Temu tidak Memperoleh akreditasi Didalam Better Business Bureau (BBB) Di Amerika Serikat dan Memperoleh rating rata-rata 2,5 Didalam bintang lima.
Belum lama ini, Pemimpin Negara AS Joe Biden kembali menargetkan Temu Didalam rencananya Untuk menutup celah ‘de minimis’ Untuk produk Didalam nilai Di bawah USD 800. Biden mengatakan produk yang masuk Di AS Didalam pengecualian ‘de minimis’ Meresahkan Didalam 140 juta per tahun menjadi lebih Didalam satu miliar per tahun.
(vmp/fay)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Ini Dia Inisiatif Temu yang Dilarang Kominfo