– BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menargetkan Memperoleh 61 juta peserta aktif Di 2025. Hal ini Dikatakan sebagai target yang penuh tantangan Untuk direksi BPJS TK.
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Muhammad Zuhri Bahri mengatakan Didalam target kepesertaan tersebut, BPJS TK diharapkan dapat Memikat iuran sebesar Rp115 triliun Didalam estimasi jaminan Rp69 triliun.
“Lebih jauh, dana Penanaman Modal Untuk Negeri mencapai Rp895 triliun dan hasil Penanaman Modal Untuk Negeri tersebut mencapai Rp61 triliun,” ungkap Zuhri Untuk Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Didalam Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin, (28/2024).
Merespons hal tersebut, Direktur Utama BPJS TK Anggoro Eko Cahyo mengatakan target Didalam dewan pengawas merupakan hal yang menantang. Hal ini ditambah Didalam tantangan eksternal yang masih banyak menjadi Permasalahan ketenagakerjaan Di Indonesia.
Menurut Anggoro, beberapa tantangan tersebut Di antaranya posisi tenaga kerja Indonesia yang mayoritas atau sebesar 60% Di antaranya merupakan pekerja informal.
“Selain pekerja informal, banyak perusahaan yang menggunakan skema kemitraan, seperti ojek online, Di mana BPJS TK tidak bisa diwajibkan (mandatory) Untuk sekup tersebut,” kata Anggoro.
Cahyo juga menitik beratkan permasalahan Trend Populer Pemutusan Hubungan Kerja (Pemecatan Karyawan) yang Di ini Di marak Di sektor garmen dan tekstil Mendorong kenaikan klaim BPJS TK, dan pembatasan Melewati PP 36 Tahun 2021.
Adapun hingga September 2024, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan jumlah TK Aktif sebesar Rp40,15 juta atau turun 0,23% secara year on year (yoy). Meski demikian, iurannya tumbuh 8,06% Di Rp78,09 triliun.
Adapun jumlah jaminan yang disalurkan Untuk kuartal III-2024 ini telah mencapai Rp42,57 triliun, atau naik 5,33% yoy. Sejalan, dana Penanaman Modal Untuk Negeri dan hasil investasinya ikut terkerek Di level Rp776,76 triliun dan Rp3845 triliun.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: BPJS Ketenagakerjaan Incar 61 Juta Peserta, Ojol Karena Itu Tantangan