– Analis pasar Keuangan Untuk broker Internasional Octa, Kar Yong Ang membagikan peristiwa ekonomi utama Ke Negeri kawasan sepanjang tahun ini, dan mengungkapkan Kemungkinan serta risiko potensial Ke tahun 2025. Salah satunya Yang Terkait Didalam ekonomi digital Asia Tenggara yang Menunjukkan Perkembangan sepanjang 2024, Didalam nilai bruto merchandise (GMV) mencapai Di $263 miliar atau naik 15% Untuk tahun Hingga tahun.
Lintasan ini memposisikan kawasan tersebut melampaui US$300 miliar Ke akhir 2025, didorong Didalam perkembangan trading internasional, percepatan adopsi Pasar Online, dan Penanaman Modal Asing yang kuat Untuk infrastruktur digital.
Ekonomi Indonesia sendiri dinilainya tetap tangguh, Didalam Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mencapai 5,1% Ke 2024. Kinerja ini sebagian besar didorong perdagangan positif, terutama Perdagangan Keluar Negeri Migas sawit dan batu bara, yang Meningkatkan pendapatan pemerintah dan pengeluaran domestik.
Malaysia menyusul Didalam Perkembangan yang diperkirakan mencapai 4,7%, terutama didukung Didalam permintaan Ke sektor elektronik dan semikonduktor, yang tetap penting Untuk portofolio ekspornya. Ke Pada Yang Sama, Singapura Menunjukkan Perkembangan stabil Di 3,5%, memanfaatkan kepemimpinan Untuk Pembaruan Ilmu Pengetahuan keuangan dan Ilmu Pengetahuan hijau.
Berikut fakta-fakta ketahanan ekonomi dan perkembangan pesat Ke Negeri kawasan:
Indonesia
Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perkembangan kuat Ke 2024, mencapai peningkatan PDB sebesar 5,03% Ke kuartal III-2024, dibandingkan Didalam periode yang sama Ke 2023. Perdagangan Keluar Negeri Migas sawit dan batu bara yang kuat, didorong Didalam permintaan Internasional berkelanjutan, mendukung Perkembangan ekonomi Negeri dan berkontribusi Ke peningkatan standar hidup Indonesia.
Kar Yong Ang menjelaskan aspek yang menonjol Ke 2024 adalah dorongan strategis Indonesia Pada Energi Ramah Lingkungan, yang menekankan potensi Untuk kapasitas tenaga surya dan angin. Negeri ini berencana menambah 31,6 GW kapasitas daya terbarukan Untuk 2024 hingga 2033.
“Ini adalah langkah signifikan Untuk komitmen Sebagai Memangkas ketergantungan Ke batu bara dan memanfaatkan sumber daya surya dan panas bumi yang melimpah. Sambil reformasi regulasi Untuk berlangsung, tantangan seperti penetapan tarif dan partisipasi modal swasta yang terbatas tetap menjadi hambatan signifikan,” kata dia dikutip Selasa (17/12/2024).
Ekonomi digital juga Merasakan Perkembangan pesat. Pasar Online, yang menyumbang Pada terbesar Untuk Karya ekonomi digital, Merasakan peningkatan sebesar 18% Ke 2024. Ekonomi digital Indonesia kini melampaui US$70 miliar, didorong Didalam peningkatan penetrasi Duniamaya dan Ilmu Pengetahuan Keuangan yang inovatif.
Malaysia
Ke 2024, Kendati Berusaha Mengatasi tantangan ekonomi Internasional, Malaysia mempertahankan momentum ekonominya, didorong Didalam Perkembangan Ke sektor-sektor utama. Ekonomi Merasakan Perkembangan sebesar 5,3% Untuk tahun Hingga tahun Ke kuartal III, peningkatan yang signifikan Untuk Perkembangan 4,9% Ke kuartal II.
“Percepatan ini ditopang Didalam permintaan domestik yang kuat dan rebound Untuk industri Perdagangan Keluar Negeri utama, termasuk elektronik dan semikonduktor, Ke mana Malaysia terus memainkan peran Internasional yang penting,” ujar Kar Yong Ang.
Dia menambahkan meski Cina tetap menjadi mitra dagang terbesar Malaysia, menyumbang 17% Untuk ekspornya, Malaysia telah berhasil mendiversifikasi portofolio perdagangan. Pasar penting seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Organisasiregional muncul sebagai kontributor signifikan Sebagai ketahanan ekspornya.
“Misalnya, Perdagangan Keluar Negeri elektronik dan listrik Hingga AS melonjak sebesar 8,2% Ke tahun 2024, mencerminkan permintaan yang kuat Sebagai semikonduktor,” ungkapnya.
Fokus Malaysia Ke Pembaruan infrastruktur juga Meningkatkan kinerja ekonominya. Misalnya, Menarik Perhatian Penanaman Modal Asing Asing langsung (FDI) Di US$18,9 miliar Ke semester I-2024, yang merupakan 53,4% Untuk total Penanaman Modal Asing yang disetujui Ke periode sama.
“Secara keseluruhan, total Penanaman Modal Asing yang disetujui Ke semester I-2024 Meresahkan 18% Year-on-Year,” terang Kar Yong Ang.
Singapura
Singapura memperkuat statusnya sebagai pusat Pembaharuan ekonomi Internasional Ke 2024. Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) merevisi Prakiraan Perkembangan PDB Negeri-kota ini menjadi Di 3,5%, mencerminkan kinerja yang lebih kuat Untuk Prakiraan Ke sektor jasa keuangan, Ilmu Pengetahuan, dan Produksi.
Menurut Kar Yong Ang, kenaikan penyesuaian ini didorong permintaan domestik dan ekspansi berkelanjutan Ke industri bernilai tinggi, seperti Teknologi Baru Keuangan, yang diuntungkan Didalam peningkatan Penanaman Modal Asing Internasional Untuk Pembaharuan digital.
Singapura juga mengarahkan US$1,2 miliar Sebagai proyek netralitas karbon dan Ilmu Pengetahuan hijau. Angka ini mewakili kenaikan 15% Untuk tahun Sebelumnya, memperkuat posisi Negeri ini sebagai pemimpin Untuk Pembangunan Ramah Lingkungan Ke Asia Tenggara.
“Singapura Menunjukkan ketahanan ekonomi Didalam mengkalibrasi Keputusan perdagangannya dan memperluas jaringan tujuan Perdagangan Keluar Negeri. Misalnya, Meningkatkan volume trading Didalam pasar Asia Tenggara dan Eropa yang Terbaru muncul, Memangkas ketergantungan Ke mitra tradisional seperti Cina dan Amerika Serikat,” terang Kar Yong Ang.
Dia juga menyebut diversifikasi proaktif ini Memangkas risiko Yang Terkait Didalam ketidakpastian Hubungan Dunia yang Untuk berlangsung, termasuk ketegangan trading Di AS-Cina, dan menyoroti kelincahan strategis Singapura Untuk membangun kemitraan perdagangan Terbaru.
Tantangan dan Kesempatan Ke 2024
Kar Yong Ang memaparkan harga naik rata-rata 4,2% Ke 2024 Ke seluruh Asia Tenggara, menambah tekanan Ke pengeluaran konsumen dan profit perusahaan. Lembaga Keuanganpusat Ke kawasan ini merespons Didalam menyesuaikan suku bunga Sebagai mengekang Ketidakstabilan Ekonomi.
Ketegangan Hubungan Dunia, khususnya yang melibatkan AS dan Cina, kata dia, mempengaruhi Penanaman Modal Asing Asia Tenggara. Sengketa dagang yang Untuk berlangsung dan perubahan lanskap regulasi Ke ekonomi-ekonomi ini Merangsang Usaha lokal dan Asing Merencanakan kembali strategi rantai pasokan mereka.
“Asia Tenggara muncul sebagai penerima keuntungan Untuk pergeseran ini, memanfaatkan lokasi strategisnya, pasar konsumen yang berkembang, dan infrastruktur yang Lebih membaik Sebagai Menarik Perhatian Penanaman Modal Asing Asing langsung,” tambahnya.
Dia mencontohkan, perusahaan-perusahaan AS mendiversifikasi rantai pasokan mereka Sebagai Memangkas ketergantungan Ke Cina dan beralih Hingga Negeri-Negeri, seperti Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. Dan Begitu Juga, perusahaan-perusahaan Cina yang ingin Memangkas dampak tarif dan mengakses pasar Terbaru telah memperluas operasi mereka Hingga Asia Tenggara.
“Masuknya Penanaman Modal Asing ini telah Meningkatkan kemampuan Produksi kawasan dan mengukuhkan posisinya sebagai tautan vital Untuk rantai pasokan Internasional,” jelasnya.
Ke Di Itu, lanjutnya, partisipasi aktif Asia Tenggara Untuk perjanjian perdagangan seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) Lebih memperkuat daya tariknya Untuk investor Internasional. Perkembangan ini Menunjukkan dinamika Hubungan Dunia mengubah pola Perdagangan Antar Negara, Didalam Asia Tenggara muncul sebagai Manajer Kunci Untuk lanskap ekonomi yang Untuk berkembang.
Lebih Jelas, dia Mengungkapkan, prospek ekonomi kawasan tetap menjanjikan Ke 2025, tetapi tidak tanpa risiko. Adapun Indonesia diantisipasi mencatat Perkembangan PDB sebesar 5,2%, didukung Didalam perluasan sektor digital dan Perdagangan Keluar Negeri.
Sambil ekonomi Malaysia diharapkan tumbuh sebesar 5%, Didalam penekanan berkelanjutan Ke Produksi elektronik dan Keputusan ekonomi hijau. Lalu Perkembangan PDB Singapura diperkirakan sebesar 3,8%, yang menyoroti integrasi strategis Untuk Pembaharuan, Pembangunan Ramah Lingkungan, dan ketenagakerjaan.
“Tantangan potensial Hingga Di, termasuk kemungkinan pemerintahan Trump memberlakukan kembali tarif Kurs Matauang Amerika AS, Agar dapat berdampak Ketidakstabilan Ekonomi Ke ekonomi lokal, dan kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi Ke Tiongkok. Ini menimbulkan risiko Untuk ekonomi Asia Tenggara, mempengaruhi Kesejaganan perdagangan, stabilitas Kurs Matauang, dan prospek Perkembangan secara keseluruhan,” ujarnya.
Sebagai contoh, pemberlakuan kembali tarif AS dapat mengganggu pasokan dan memperlambat Perdagangan Keluar Negeri. Terutama Untuk Negeri-Negeri yang bergantung Ke perdagangan Didalam AS.
Ke Pada Yang Sama, Kurs Matauang Amerika yang kuat dapat Meningkatkan biaya Pembelian Barang Untuk Luar Negeri Untuk Negeri-Negeri Asia Tenggara dan menaikkan harga. Hal ini Berpeluang mempengaruhi pengeluaran konsumen dan Penanaman Modal Asing.
“Kemungkinan perlambatan ekonomi China dapat menyebabkan penurunan permintaan Perdagangan Keluar Negeri, yang mempengaruhi segala hal, mulai Untuk Produksi dan Agrikultur hingga harga Produk Internasional dan arus Perdagangan Antar Negara. Tantangan-tantangan ini Menunjukkan bahwa ekonomi regional harus fokus Ke ketahanan dan diversifikasi Sebagai mempertahankan Kejuaraan lokal dan Internasional,” tegas Kar Yong Ang.
Sebagai informasi, Octa adalah broker internasional yang menyediakan layanan trading online Ke seluruh dunia Dari 2011. Octa menawarkan akses bebas komisi Hingga pasar Keuangan dan berbagai layanan yang digunakan Didalam klien Untuk 180 Negeri yang membuka lebih Untuk 42 juta akun trading.
Perusahaan ini terlibat Untuk jaringan inisiatif amal dan kemanusiaan yang komprehensif. Termasuk peningkatan infrastruktur Pembelajaran dan proyek-proyek Pemberian jangka pendek yang mendukung Komunitas setempat.
Ke Daerah Asia Pasifik, Octa Merasakan Pengakuan ‘Broker Teraman Indonesia 2022’ dan ‘Broker Paling Tepercaya Asia 2023’ Untuk International Business Magazine dan Internasional Forex Awards.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Octa Rangkum Peristiwa Ekonomi Utama 2024 Ke Asia Tenggara