Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia melanjutkan Gaya penguatannya Setelahnya Bank Indonesia dan The Fed kompak memangkas suku bunga acuan. Kurs Mata Uang Garuda Di pembukaan perdagangan Jum’at (20/09) terapresiasi 0,85% Ke posisi Rp 15.100 per Usd AS.
Ekonom INDEF, M. Rizal Taufikurrahman mengatakan penguatan Uang Negara Indonesia tidak yang terjadi seiring Bersama meningkatnya aliran dana Foreign Ke pasar keuangan Untuk negeri. Di Itu Uang Negara Indonesia yang terus terapresiasi mampu mengerek Penanaman Modal sektor riil serta meningkatnya ekspansi Usaha utamanya Di sektor yang masih mengandalkan bahan baku Perdagangan Masuk Negeri.
Sambil Head of Treasury Bank BJB, Jhon Habibie Barus menilai berlanjutnya penguatan Uang Negara Indonesia mencerminkan euforia penurunan Banksentral Rate dan FFR. Diharapkan momen ini juga Akansegera Menarik Perhatian investor Foreign Sebagai terus masuk Ke Indonesia Supaya dapat memberi dampak positif Ke pasar keuangan dan sektor riil.
Seperti apa analisa pergerakan Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia Setelahnya Banksentral dan The Fed Kompak memangkas suku bunga? Bagaimana dampaknya Ke pasar keuangan dan sektor riil? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara Bersama Head of Treasury PT Bank Pembangunan Lokasi Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), Jhon Habibie Barus dan Ekonom INDEF, M. Rizal Taufikurrahman Untuk Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 20/09/2024)
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Uang Negara Indonesia Menguat, Foreign Ramai Masuk RI & Usaha Bisa Ekspansi