– Pemerintah Arab Saudi cukup ketat menyeleksi setiap orang yang datang Hingga Makkah dan Madinah, khususnya Yang Terkait Didalam latar Dibelakang agama. Sebab, aturan memutuskan umat non-Muslim dilarang masuk Hingga dua kota suci tersebut.
Jika nekat menginjakkan kaki, maka orang tersebut Akansegera ditangkap pihak berwenang dan diinterogasi. Tetapi, Ke zaman dahulu penyeleksian cukup sulit Lantaran tak ada bukti administrasi jelas.
Beragam cara pun ditempuh orang Untuk membuktikan bahwa seseorang Islam dan bisa masuk Makkah. Salah satunya dilakukan Dari pria Ateis asal Belanda, yakni Snouck Hurgronje, yang Menunjukkan “burung” yang sudah disunat Hingga polisi Arab.
Masuk Makkah
Snouck Hurgronje lahir Didalam keluarga Kristen yang taat. Bapaknya adalah pendeta Ke Belanda. Tetapi, Sebelum usia belasan tahun, Snouck punya sikap berbeda. Dia memilih menjadi Ateis (sumber lain menyebutnya agnostik) dan lebih menyukai mempelajari Islam.
Hampir setiap hari dia berada Ke perpustakaan membaca banyak literatur soal dunia Islam. Dia juga mempelajari bahasa dan kebudayaan Islam. Tak heran, dia cukup fasih dan sangat paham Yang Terkait Didalam Islam dibanding pemuda Eropa lain.
Ketertarikan Pada dunia Islam membuatnya menulis Studi Ke 1880 Ke Universitas Leiden. Judulnya, Het Mekkaacnshe Feest (Perayaan Makkah). Menurut Hamid Algadri Di Politik Belanda Pada Islam dan keturunan Arab Ke Indonesia (1988), Studi dibuat tanpa pernah dia datang Hingga Makkah dan hanya berdasarkan pembacaan atas beragam sumber.
Keinginan pria kelahiran 8 Februari 1857 ini Bagi datang Hingga Makkah Terbaru kesampaian Ke Desember 1884. Bermodalkan dana Didalam pemerintah Belanda, dia akhirnya tiba Ke Arab Saudi. Dia Sesudah Itu tinggal Ke Jeddah Ke kediaman temannya.
Tunjukkan “Burung”
Di memoar, Snouck sadar sulit Bagi masuk Makkah mengingat statusnya sebagai non-Muslim. Apalagi jika ingin melakukan Studi tentang Islam. Maka, dia pun mengubah citra diri, yakni membuat nama Terbaru Didalam Snouck Hurgronje menjadi Abdul Ghaffar.
Lalu, dia juga memutuskan Bagi masuk Islam. Disekitar 1885, dia mengucap dua kalimat syahadat. Tetapi, keputusan pindah agama menuai perdebatan. Wim Van Den Doel Di Snouck: Biografi Ilmuwan Christiaan Snouck Hurgronje (2023) menyebut, banyak orang tak percaya Snouck tulus masuk Islam.
Sebab, dia hanya membutuhkan Islam sebagai identitas agar mudah masuk Makkah. Lebih Didalam itu, ada juga orang menganggap perpindahan agama dibuat supaya Snouck bisa mengetahui kelemahan Islam.
Terlepas Didalam pro dan kontra, Snouck akhirnya tercatat sebagai Muslim. Dia juga dipaksa melakukan kewajiban pria Muslim dewasa, yakni sunat. Ke 21 Februari 1885, seorang tukang sunat melakukan pemotongan Ke “burung” atau penis. Kelak, pemotongan “burung” ini memudahkan jalannya Ke Makkah.
Pada tiba Ke Tanah Suci, Snouck awalnya tak diperbolehkan masuk Dari polisi Arab. Polisi menduga dia non-Muslim Lantaran berpenampilan fisik orang Eropa. Toh, sulit juga membuktikan langsung apakah dia Muslim atau tidak Didalam identitas. Satu-satunya cara adalah Menunjukkan penis bekas disunat.
Alhasil, Snouck pun menurunkan celana dan Menunjukkan “burung” bekas disunat kepada petugas. Didalam sini, mereka percaya bahwa Snouck beragama Islam. Maka, masuklah dia Hingga Makkah dan menjadikannya sebagai ilmuwan Eropa pertama yang tiba Ke Tanah Suci.
Di Ke Makkah, Snouck sukses menyamar sebagai ilmuwan Muslim. Dia Membahas banyak bahan Studi Yang Terkait Didalam Islam. Tetapi, keberadaannya Ke Makkah hanya 6 bulan. Dia diusir otoritas Yang Terkait Didalam yang Merasakan laporan bahwa dia melakukan penyamaran. Alias memalsukan status Islam.
Meski begitu, Snouck tetap merampungkan Studi. Kelak, dia menjadi penasihat khusus pemerintah Belanda Bagi mempelajari kehidupan umat Muslim Ke Indonesia. Ke 1890-an, dia tinggal Ke kota-kota Indonesia, Didalam Aceh hingga Jakarta, Bagi memberi saran “menangani” umat Muslim Indonesia.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pria Ateis Sukses Masuk Makkah Usai Tipu Polisi Arab Lewat Sunat Penis