– Jabatan Pembantu Kepala Negara keuangan Ke setiap Bangsa sangat penting Lantaran memegang kendali atas pengelolaan keuangan Bangsa. Mulai Untuk penerimaan hingga pengeluaran. Atas alasan ini, Pembantu Kepala Negara keuangan harus diisi Dari orang yang kompeten.
Belum banyak orang tahu ternyata ada pria asal Indonesia, tepatnya Makassar, menjadi Pembantu Kepala Negara keuangan Ke Bangsa lain, yakni Thailand. Hanya saja, kejadian ini tak berlangsung sekarang, tetapi Di Bangsa itu masih bernama Kerajaan Siam ratusan tahun lalu.
Lantas, siapa orang itu?
Pembantu Kepala Negara keuangan tersebut bernama Daeng Mangalle. Awalnya, Daeng Mangalle merupakan pangeran Kerajaan Gowa. Akibat VOC sukses menundukkan Kerajaan Gowa tahun 1669, Daeng Mangalle angkat kaki Untuk Makassar. Dia Dari Sebab Itu satu Untuk sedikit orang yang tak mau tunduk kepada Belanda.
Dia Sesudah Itu pindah Di Banten membawa ratusan orang Untuk Sulawesi Selatan. Ke Banten, dia diterima secara baik Dari penguasa Banten. Akan Tetapi, hubungan ini tak lama. Akibat Banten sudah berkongsi Di VOC, Daeng Mangalle kembali angkat kaki. Untuk Banten dia Di Di Siam (Kini Thailand) bersama rombongan.
Ke sana dia Sesudah Itu disambut tangan terbuka Dari penguasa Siam, Raja Phara Narai. Penyambutan ini sejalan Di kecerdasannya mengelola uang, Agar dia pun dipercaya raja sebagai bendahara kerajaan. Untuk Prototipe Bangsa-bangsa modern, posisi bendahara kerajaan sama seperti Pembantu Kepala Negara keuangan.
“[….] Malahan, Daeng Mangalle diangkat menjadi bendahara (Pembantu Kepala Negara keuangan) atau Untuk bahasa Thai disebut “Doeja Paedi’,” tulis H.D Mangemba Untuk Sultan Hasanuddin, Disegani Kawan dan Lawan (2007).
Sayang, tak diketahui Lebih Jelas bagaimana kontribusi Daeng Mangalle sebagai bendahara Siam. Hanya saja, posisi tersebut menjadi petaka Untuk Daeng Mangalle. Sebab dia dituduh terlibat konspirasi yang disusun orang Melayu, Campa dan Islam melawan Raja Phra Narai.
Raja menuduh seluruh pihak tersebut ingin menjarah istana kerajaan, membunuh raja, dan mengubah agama raja pengganti. Padahal, konspirasi tersebut tak dapat dibuktikan. Daeng Mangalle sendiri membantah tuduhan tersebut. Dia menyebut bukan orang yang suka adu domba.
“Sebagai Pangeran Makassar, dia tidak Bisa Jadi bertindak sebagai pengadu tapi lebih suka bertempur Di teman-teman setanahairnya, terbunuh secara terhormat dan membawa mati rahasia yang boleh Dari Sebab Itu dia tahu mengenai komplotan itu,” ungkap sejarawan Bernard Dorléan Untuk Orang Indonesia & Orang Prancis, Untuk Abad XVI sampai Di Abad XX (2006).
Akan Tetapi, Raja Siam tak peduli dan tetap menekan pihak yang terlibat. Banyak orang Melayu, Campa, dan Islam akhirnya mengakui Kegagalan kepada raja dan memohon pengampunan. Hanya Daeng Mangalle yang ogah melakukannya sebab tak merasa bersalah.
Atas dasar ini, raja mempersempit ruang gerak pangeran Makassar itu. Awalnya Di meminta pasukan Prancis, yang Dari Sebab Itu mitra Siam, mengepung permukiman orang Makassar Ke Ayuthia. Pengepungan ini Sesudah Itu membuat orang-orang Makassar melawan hingga berakhir pertumpahan darah.
Sesudah kejadian ini, Raja Siam kembali melakukan pengepungan. Kali ini lebih dahsyat sebab pasukan militer juga menyerang duluan. Alhasil, Arena pun tak bisa dihindari. Daeng Mangalle dan orang-orang Makassar sukses membunuh tentara menggunakan tombak dan keris.
Akan Tetapi, akibat kalah jumlah dan persenjataan, orang-orang Makassar sukses dikalahkan pasukan Siam. Begitu juga Daeng Mangalle yang berhasil dibunuh Dari orang Siam Ke Di 1686. Meski sukses diredam, perlawanan orang Makassar membuat penduduk lokal takjub Akansegera daya juang mereka. Kelak, sejarah juga mencatat Daeng Mangalle barangkali menjadi orang asal Indonesia, tepatnya Makassar, pertama yang Dari Sebab Itu Pembantu Kepala Negara keuangan Ke Bangsa yang kini menjelma Dari Sebab Itu Thailand.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Jarang Diketahui, Pria Asal Makassar Dari Sebab Itu Pembantu Kepala Negara Keuangan Thailand