Kisah Eliezer Fishman bisa menjadi pelajaran penting bagaimana seseorang seharusnya memperoleh kekayaan lewat cara wajar. Jangan sampai kesuksesan yang dibangun hancur gara-gara melakukan praktik curang hingga berujung kebangkrutan.
Eliezer Fishman adalah salah satu pengusaha yang disebut Forbes Israel (2013) sebagai pria berharta US$ 765 juta atau Rp12 Triliun Ke masa kini. Dia memulai karier sebagai pengusaha Dari tahun 1980-an. Kala itu, catat Uri Ram Untuk The Globalization of Israel (2008), dia Menyambut buah manis Untuk kesuksesan Revolusi Ekonomi Ke Negeri Yahudi itu.
Sayangnya, tak banyak yang diketahui soal bagaimana dia membangun Usaha.
Salah satu informasi yang diungkap Bersama Ram hanya Di dia dinobatkan sebagai 10 orang terkaya Ke Israel tahun 1997 yang punya kerajaan Usaha super besar Ke sektor properti. Berkat hal ini, kata Ram, dia punya Life Style khas orang kaya yang super mewah. Dia punya Kendaraan Pribadi, Rumah dan villa mewah. Begitu juga sering pergi Hingga luar negeri.
Akan Tetapi, menurut Shelly Gottfried Untuk Contemporary Oligarchies in Developed Democracies (2019), kesuksesannya sebagai pengusaha terjadi berkat usaha menjalin relasi Bersama pembuat Keputusan, salah satunya PM Israel, Shimon Peres.
Atas dasar ini, dia Menyambut keuntungan Untuk Keputusan pemerintah. Setelahnya dia diketahui Memiliki banyak properti, jaringan organisasi Kajian, Komunikasi, stasiun pengisian bahan bakar, dan perusahaan media, yakni harian Usaha Globes dan surat kabar Yedioth Ahronoth.
Bersama besarnya Usaha dan jaringan politik tak heran kalau Times of Israel menyebut Fishman sebagai “pengendali ekonomi dan politik Negeri.” Meski begitu, relasi ini Setelahnya Itu membuat Fishman kena getahnya.
Ke 2015, Kelompok Israel dihebohkan Bersama Perkara Pidana Hukum kredit. Perkara Pidana Hukum ini berupa pemberian kredit secara mudah dan cepat Untuk pemerintah Hingga beberapa pengusaha, termasuk salah satunya Fishman.
Mengutip Times of Israel, Fishman dan pengusaha lain menggunakan kredit ini Sebagai keperluan pribadinya, Di lain membeli perusahaan yang diprivatisasi pemerintah dan keperluan Life Style.
Tentu ini membuat Kelompok geram. Kredit yang harusnya digunakan Sebagai pengusaha kecil atau Kelompok luas, malah digunakan Bersama pengusaha besar Sebagai keuntungannya pribadi. Parahnya lagi praktik ini sudah berlangsung Pada bertahun-tahun.
Soal Fishman, media Israel itu menyebut penggunaan kredit Untuk pemerintah kepada pengusaha properti tersebut telah berlangsung Dari lama. Rupanya Life Style mewah Fishman diperoleh Untuk utang-utangnya Hingga bank pemerintah.
“Bukannya Memiliki aset miliaran dollar, dia malah berutang lebih Untuk US$ 1,13 miliar atau Rp14 T kepada bank-bank besar Israel yang dananya dipakai Sebagai mempertahankan Life Style mewah,” tulis Times of Israel, dikutip Selasa (17/6).
Menurut investigasi Times of Israel lancarnya aliran kredit Untuk bank-bank besar milik pemerintah tersebut Lantaran Fishman punya jaringan media besar. Dia memanfaatkan medianya Sebagai Melaporkan bank Bersama citra positif supaya dapat dana segar Untuk bank.
Ke akhirnya, perbuatan ini membuat Fishman harus duduk Ke Sofa pesakitan Sebagai mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sekaligus diperiksa atas ketidaksanggupan membayar seluruh utangnya.
Sebagaimana dilaporkan Haaretz dikutip (17/6/2025), Lembaga Proses Hukum Tel Aviv pun lantas memutuskan Fishman bangkrut. Dampaknya seluruh harta yang dimilikinya lenyap begitu saja Lantaran disita pemerintah. Dia pun langsung jatuh miskin dan dinobatkan sebagai Perkara Pidana Hukum kebangkrutan terbesar sepanjang sejarah Israel.
Kejadian ini lantas menjadi pukulan telak Untuk Fishman. Sebelumnya Itu, Ke tahun 2006 dia juga pernah terlibat Perkara Pidana Hukum spekulasi Kurs Matauang. Forbes mencatat dia melakukan perdagangan Kurs Matauang Lira Turki yang membuatnya kehilangan banyak aset.
Berkat Perkara Pidana Hukum yang terjadi Ke kurun 2015-2017 itu, Fishman kini tak bisa lagi berbuat apa-apa.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pria Terkaya Israel Bangkrut Terjerat Utang Rp14 T, Kini Hidup Miskin