– Kiamat Migas mengintai dunia usai Iran mengancam menutup Selat Hormuz sebagai jalur perdagangan Migas Internasional. Hal ini dilakukan sebagai Unjuk Rasa balasan Pada AS yang menyerang lokasi fasilitas nuklir Iran Di Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.
Meski hanya Memperoleh lebar Di 33 kilometer, Selat Hormuz menjadi penghubung vital Di Teluk Persia yang kaya Migas Didalam seluruh dunia. Atas dasar ini, Selat Hormuz Dari Sebab Itu salah satu jalur laut tersibuk dan paling strategis Di Bumi.
Untuk peta kontemporer, Selat Hormuz dikuasai Dari tiga Bangsa. Sisi Utara dikuasai Iran. Lalu sisi Selatan dikuasai Oman dan Uni Emirat Arab. Jika ketiga Bangsa tersebut menutup jalur pelayaran Di sana, maka efek domino Berencana terasa Bagi umat manusia Di seluruh dunia.
Sebelumnya dikuasai Dari ketiga Bangsa itu, ternyata ada satu sosok penguasa legendaris Selat Hormuz. Dia adalah Raja Shapur II Untuk Kekaisaran Sasaniyah yang juga menjadi salah satu orang terkaya Di Arab Kuno.
Penguasa Legendaris Hormuz
Shapur II dinobatkan sebagai Raja Kekaisaran Sasaniyah Di tahun 309 Masehi. Penobatan ini menjadikannya sebagai raja termuda Untuk sejarah dunia. Konon, dia naik takhta tak lama Sesudah lahir Hingga dunia.
Di masa pemerintahannya, Shapur II meninggalkan banyak warisan penting. Salah satu yang paling dikenang adalah penamaan selat sempit yang menghubungkan Teluk Persia dan Teluk Oman. Dia menamai selat itu sebagai Selat Hormuz yang diambil Untuk nama ibunya, Ifra Hormizd, sebagai bentuk penghormatan Pada sosok yang telah melahirkannya.
Mengutip paparan Literatur Irānshahr and the Downfall of the Sassanid Dynasty (2023), Di bawah kepemimpinan Shapur II, Kekaisaran Sasaniyah menjelma menjadi kekuatan besar Di kawasan Arab. Didalam strategi militer dan Hubungan Luar Negeri yang cermat, dia memperluas kekuasaan hingga mencakup Mesopotamia, Armenia, dan seluruh pesisir Teluk Persia.
Setiap kali menaklukkan Area Terbaru, Shapur II punya kebiasaan membawa penduduknya Bagi dijadikan tenaga kerja paksa. Mereka ditempatkan Di pertambangan dan proyek infrastruktur. Dua hal ini Sesudah Itu Dari Sebab Itu mesin utama pendulang kekayaan kekaisaran.
Didalam ekspansi Area, Shapur II Sesudah Itu berhasil menguasai jalur perdagangan utama Di Timur dan Barat, termasuk Pada Untuk Jalur Sutra yang menjadi rute dagang Untuk Asia Barat hingga China.
Selain Di darat, penguasaan atas Teluk Persia, Selat Hormuz dan Teluk Oman membuat Shapur II punya kendali atas pelabuhan-pelabuhan penting yang memperkuat fondasi ekonomi kekaisaran. Di pelabuhan itu, dia menerapkan sistem perpajakan efisien atas Produk Internasional Perdagangan Keluar Negeri dan Perdagangan Masuk Negeri, seperti sutra, karpet, logam mulia, dan rempah-rempah.
Berdasarkan kekuasaan ekonomi luas dan mengacu Di sistem feodal yang berpusat Di raja, Shapur II dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh sekaligus terkaya Di dunia Arab kuno. Dia wafat Di tahun 379 Masehi.
Rentang waktu berkuasa Di 70 tahun menjadikannya sebagai salah satu raja Didalam masa pemerintahan terpanjang Untuk sejarah Timur Di.
Kini, Kekaisaran Sasaniyah tinggal sejarah. Di 651 M, Sasaniyah berganti rupa menjadi Kekhalifahan Islam yang kelak menjadi wajah Untuk Iran modern.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Jarang Diketahui, Selat Hormuz Ternyata Punya Orang Terkaya Arab