Pengusaha Tekstil Ini Hampir Dari Sebab Itu Wakil Pembantu Kepala Negara, Ternyata Agen Israel




– Hingga Ditengah tensi panas hubungan Israel dan Negeri-Negeri Arab Ke 1960-an, seorang pengusaha tekstil kaya Hingga Suriah nyaris mencapai puncak kekuasaan. Ia dikenal ramah, dermawan, dan Didekat Didalam pejabat tinggi, hingga sempat ditawari jabatan sebagai Wakil Pembantu Kepala Negara Defender.

Tetapi Hingga balik sosok bersahaja itu, tersimpan rahasia besar, yang adalah ia ternyata agen rahasia Israel. Pria itu bernama Eli Cohen, seorang warga Yahudi kelahiran Mesir yang Lalu menyusup Hingga Suriah Didalam identitas palsu sebagai Kamel Amin Thaabet.

Hingga bawah nama samaran tersebut, ia sukses membangun reputasi sebagai pengusaha sukses sekaligus patriot yang ingin membangun kembali tanah kelahirannya. Padahal, Hingga balik layar, semua gerak-geriknya diarahkan Dari badan Intel Israel, Mossad.

Kecerdasan dan karismanya membuat Kamel Didalam mudah diterima Dari kalangan elit Suriah. Ia sering Melakukan pesta mewah dan berbaur Didalam pejabat militer serta politisi berpengaruh. Lewat momen santai seperti itu, ia Merasakan banyak informasi strategis tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.

Menurut catatan Untuk Literatur Our Man in Damascus, Elie Cohn (1971), langkah pertama Kamel Bagi masuk Hingga Suriah adalah lewat atase militer Suriah Hingga Argentina, yakni Jenderal Amin al-Hafez. Kepada al-Hafez, Kamel mengutarakan keinginannya pulang kampung Hingga Suriah. Sebagai pengusaha kaya, dia mengaku ingin membantu membangun kampung halamannya. Terlebih situasi Hingga Suriah sangat buruk, seperti Kejahatan Keuangan Menjadi Wabah.

Sebagai jenderal yang sangat nasionalis, hati al-Hafez terketuk. Ia Lalu membawa Kamel Hingga Suriah dan memperkenalkannya kepada kolega-kolega sebagai pengusaha baik hati.

Pertemanan Kamel yang awalnya hanya satu orang berkembang pesat menjadi beberapa orang. Semuanya adalah orang ternama yang berada Hingga lingkaran kekuasaan dan militer. Lewat jaringan kekuasaan inilah, Kamel berbisnis tekstil dan Lalu melesat sebagai salah satu pengusaha ternama Hingga Suriah.

Terciduk

Tahun 1963, kawan baik yang membawa Kamel Hingga Suriah, yakni Amin al-Hafez, sudah menjadi Kepala Negara. Al-Hafez sangat percaya Kamel adalah pengusaha yang Berencana membantunya membangun Suriah.

Maka, ia pun sering diajak sang Kepala Negara Hingga lokasi-lokasi strategis dan rahasia. Ke titik inilah, Kamel mengetahui tempat rahasia militer, jumlah tentara dan alutsista, serta Ide militer Suriah Di Israel.

Semua informasi Lalu dikirim lewat kode morse Hingga Israel Hingga malam hari. Semua ini dilakukannya Di tiga tahun lebih.

Ke Pada bersamaan, kepercayaan Kepala Negara Suriah kepada Kamel makin besar. Ia Merasakan tawaran sebagai Wakil Pembantu Kepala Negara Defender Suriah. Untuk Literatur Our Man in Damascus, Elie Cohn (1971) disebut, ketika Merasakan tawaran ini Kamel ragu dan takut.

Setelahnya berkomunikasi Didalam Mossad, sang intel mantap Merasakan tawaran. Tetapi, belum sempat dilantik, Kamel melakukan Kegagalan fatal.

Ke malam hari Hingga tahun 1965, Kamel ketahuan mengirim kode morse Dari pasukan Suriah. Pada itu, militer Suriah sudah Merasakan informasi ihwal seorang mata-mata yang membocorkan rahasia Negeri.

Maka, mereka melakukan investigasi dan tak disangka mata-mata tersebut adalah sosok Kandidat Wakil Pembantu Kepala Negara Defender Suriah, yakni Kamel Amin Thaabet.

Kepala Negara al-Hafez marah besar. Sebab akibat Unjuk Rasa spionase Eli Cohen alias Kamel, Suriah harus menanggung Penurunan setiap berperang lawan Israel. Sebelum Pada itulah, Kamel ditangkap dan disiksa setiap hari tanpa henti. Orang-orang Suriah yang Didekat Didalam Kamel turut disikat. Mereka Disorot mempermalukan Negeri.

Hidupnya pun berakhir Ke 18 Mei 1965. Ia dihukum gantung Hingga Didepan publik. Mayatnya dibuang dan tak pernah kembali Hingga Israel. Meski sudah wafat, informasi rahasia terlanjur bocor.

Lagi-lagi akibat Unjuk Rasa Kamel, Israel bisa mengetahui rinci lokasi rahasia militer Di dua tahun Hingga Didepan, khususnya Pertempuran Enam Hari Ke Juni 1967. Kebocoran informasi inilah yang membuat Israel Berhasil sekalipun dikeroyok Negeri-Negeri Arab.




Next Article



Pria Terkaya Israel Bangkrut Terjerat Utang Rp14 T, Kini Hidup Miskin



Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Pengusaha Tekstil Ini Hampir Dari Sebab Itu Wakil Pembantu Kepala Negara, Ternyata Agen Israel