Jakarta, CNBC Indonesia – Bank papan Ditengah Lebih gencar mengejar nasabah kaya. Tak terluput, nasabah segmen kelas menengah atas atau semi tajir, yang umum disebut sebagai emerging affluent.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) misalnya, yang meyakini nasabah privilege banking atau yang Memiliki dana kelolaan minimal Rp50 juta hingga Rp500 juta, Akansegera menjadi mesin Kemajuan barunya. Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia, Bianto Surodjo mengatakan pihaknya membidik jumlah nasabah privilege banking dapat mencapai 100.000 hingga 200.000 Di 3 tahun Hingga Di.
“Tentu saja, baik Kemajuan jumlah nasabah maupun Kemajuan AUM-nya (dana kelolaan), kami Mencari ya setiap tahun itu bisa double digit. Kenapa? Sebab kan jumlah kelas menengah Indonesia itu Di waktu Hingga waktu kan masih terus bertumbuh,” ungkap Bianto Di Gedung Maybank Indonesia, Rabu (19/11/2025).
Guna mencapai target tersebut, Maybank mengusung tiga strategi utama, yakni experience, kelengkapan produk, dan Konversi Digital.
Bianto menuturkan kelas menengah Di Indonesia Di ini didominasi Dari latar Di Pelatihan dan konektivitas Duniamaya yang mumpuni. Maka demikian, banyak Di mereka yang melek Penanaman Modal Di Negeri mulai Di obligasi, saham, hingga Kurs Matauang kripto.
“Karena Itu kita mulai melihat bahwa kelompok ini adalah kelompok yang Memiliki interest Di managing financials pribadinya itu cukup tinggi. Karena Itu kita melihat ya memang ini adalah kelompok yang dibandingkan Di yang masuk Hingga middle class 30 tahun yang lalu,” jelasnya.
Selain Maybank, PT Bank Tabungan Negeri (Persero) Tbk. (BBTN) menjadi satu-satunya bank pelat merah Olahragawan segmen emerging affluent. Guna memperkuat struktur dana murah, bank itu Menampilkan BTN Prospera, layanan pengelolaan dana nasabah minimal Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Peritel Funding Division Head BTN, Frengky Rosadrian Perangin Angin mengatakan “kue” Di segmen emerging affluent Di Indonesia, relatif masih besar. Sebab, hanya sedikit bank yang bermain Di segmen tersebut. Justru, BTN menjadi satu-satunya bank anggota himpunan bank milik Negeri (Himbara) yang bermain Di segmen itu.
“Karena Itu memang kalau kompetisinya itu, kita kan ada Di segmen. Kalau Prospera kan itu emerging affluent, bukan affluent. Karena Itu kita memang menargetkan nasabah-nasabah Sebagai segmen Peritel khususnya itu ya, Sebagai menargetkan Sebagai Kemajuan tabungan dan transaksi,” terang Frengky selepas launching BTN Prospera Save & Smash Di Jakarta, Rabu (22/10/2025) lalu.
Di mengakuisisi nasabah kaya Mutakhir, BTN menyiapkan sejumlah strategi. Di lain, akuisisi nasabah secara digital, masuk Hingga komunitas, membangun basis Mutakhir Di sektor Mutakhir dinamakan solusi.
“Dan kalau kita ngasih solusi bisnisnya kan banyak tuh. Di yang bisnisnya kelembagaan, perorangan. Dan perorangannya itu segmennya juga luas. Di atas sampai bawah,” pungkasnya.
Adapun total dana pihak ketiga (DPK) BTN Prospera bertumbuh lebih Di Rp1,5 triliun hingga akhir kuartal III-2025. Sambil jumlah nasabah produk segmen emerging affluent itu naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sambil Itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat Kemajuan tabungan Di bank Di nominal Di atas Rp100 juta Meresahkan 4,82% secara year to date (ytd) hingga kuartal III-2025.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Maybank Indonesia Mau Pisahkan Unit Syariah Di 2027
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Bank Papan Ditengah Makin Getol Kejar Nasabah Kelas Menengah Atas











