Jakarta, CNBC Indonesia – Di abad Hingga-14, terdapat seorang raja yang kekayaannya diperkirakan setara Rp8.000 triliun jika dihitung Bersama nilai Di ini. Selain dikenal sebagai penguasa yang sangat makmur, ia juga tersohor Sebab kesalehannya sebagai penganut Islam.
Bersama penyesuaian Fluktuasi Harga, hartanya melampaui para miliarder Ilmu Pengetahuan modern maupun tokoh besar seperti Augustus Caesar (Disekitar US$6 triliun), William the Conqueror (US$5 miliar), dan Akbar I. Menurut laporan BBC, sosok tersebut adalah Mansa Musa, penguasa Area Afrika Barat Di abad Hingga-14.
Mansa Musa lahir Disekitar tahun 1280 M Bersama keluarga bangsawan Di Dinasti Keita. Ia naik takhta Di 1312 M Setelahnya saudaranya, Mansa Abu-Bakr, meninggalkan kerajaan Sebagai melakukan ekspedisi besar menyusuri lautan.
Sejarawan Shibab al-Umari mencatat bahwa Abu-Bakr terobsesi Bersama Samudra Atlantik dan berlayar bersama Disekitar 2.000 kapal berisi ribuan laki-laki, perempuan, dan budak. Tetapi ekspedisi itu tak pernah kembali, Agar Musa menjadi pemimpin kesembilan Kerajaan Mali, yang Di Di itu sudah sangat kaya raya.
Di era kekuasaannya, Mali diperkirakan menjadi produsen emas terbesar Di dunia, menyumbang lebih Bersama separuh pasokan emas Internasional menurut British Museum. Di masa Mansa Musa, Area kerajaan makin makmur Lewat ekspansi perdagangan, terutama Bersama tambang garam, cadangan emas besar, serta Karya perdagangan gading, menurut National Geographic.
Kerajaannya meluas lebih Bersama 3.000 kilometer Bersama Samudra Atlantik hingga Area Niger modern dan mencakup lebih Bersama 24 kota, termasuk Timbuktu. Musa juga dikenal tidak pernah kalah Konflik Bersenjata; banyak Area justru bergabung secara sukarela Untuk Keadaan yang lebih baik.
Nilai kekayaan Mansa Musa kini diperkirakan setara US$400 miliar hingga US$500 miliar (Disekitar Rp6.549 triliun-Rp8.175 triliun), meski sulit membuat perhitungan tepat Sebab sebagian besar kekayaan berupa tanah, garam, dan emas. Sejarawan kerap menggambarkan hartanya sebagai sesuatu yang sulit dijelaskan saking besarnya.
Ia juga dikenal sebagai Muslim yang sangat taat dan melaksanakan ibadah haji Di 1324-1325. Perjalanan hajinya dipandang sebagai salah satu ziarah paling mewah Di sejarah.
Menurut BBC, ia bepergian bersama Disekitar 60.000 orang, mulai Bersama pejabat kerajaan hingga pengemudi unta dan budak, banyak Di antaranya mengenakan sutra Persia serta kain berbordir emas. Rombongan juga membawa Disekitar 100 unta yang memuat emas murni. Di perjalanannya Lewat Sahara dan Mesir hingga tiba Di Kairo, Musa membagikan emas Di jumlah besar Agar dikabarkan memicu ketidakstabilan ekonomi lokal dan menyebabkan Fluktuasi Harga Pada satu dekade setelahnya.
Sekembali Bersama haji, Musa memusatkan perhatian Di pembangunan kembali kota-kota Di kerajaannya. Di bawah kepemimpinannya, arsitektur Area tersebut berkembang pesat dan Meningkatkan reputasi Mali.
Ia berkolaborasi Bersama para sarjana Islam, termasuk keturunan Nabi Muhammad serta penyair dan arsitek Andalusia bernama Abu Es Haq es Saheli, yang diberi bayaran hingga 200 kilogram emas. Musa mendirikan masjid, perpustakaan, dan institusi Pembelajaran, serta menjadikan Timbuktu pusat intelektual dan Kebiasaan Global.
Ia wafat Di 1337 Di usia 57 tahun dan digantikan Dari putra-putranya, Tetapi Setelahnya beberapa generasi kekaisaran tersebut perlahan melemah dan akhirnya runtuh hingga hilang Bersama panggung sejarah.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Tak Tertandingi, Ini Sosok Raja Muslim Terkaya Sepanjang Sejarah











