Jakarta –
Lonjakan permintaan memori akibat kebutuhan Ilmu Pengetahuan kecerdasan buatan (AI) membuat Micron kelabakan. Produsen memori asal Amerika Serikat itu mengakui belum mampu memenuhi seluruh pesanan RAM Di para pelanggan utamanya, Di krisis pasokan diperkirakan Mutakhir mereda Sesudah 2027.
CEO Micron Sanjay Mehrotra mengungkapkan bahwa perusahaan Pada ini hanya bisa memenuhi Disekitar setengah hingga dua pertiga permintaan Di konsumen utamanya. Kepuasan tersebut terjadi Sebab kebutuhan memori Untuk pusat data AI melonjak tajam Di waktu singkat, jauh melampaui kapasitas suplai industri Pada ini.
“Di beberapa bulan terakhir, Wacana pembangunan pusat data AI pelanggan kami Mendorong kenaikan proyeksi permintaan memori secara signifikan,” ujar Mehrotra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pasokan Dunia masih Berencana tertinggal Di permintaan hingga melewati tahun 2026, demikian dikutip detikINET Di Techspot, Sabtu (20/12/2025).
Situasi ini membuat banyak pelanggan Micron memilih mengamankan Kesepakatan jangka panjang Untuk memastikan pasokan RAM dan storage tetap tersedia. Akan Tetapi Untuk konsumen PC dan smartphone, Kepuasan tersebut berarti satu hal: harga memori yang Lebih mahal.
Ke sisi lain, lonjakan permintaan justru mendongkrak kinerja keuangan Micron. Perusahaan membukukan pendapatan USD 13,64 miliar Ke kuartal pertama tahun fiskal, naik 57% secara tahunan. Laba bersih melonjak Di USD 2 miliar menjadi USD 5,2 miliar, Di laba per saham USD 4,78, jauh Ke atas ekspektasi pasar.
Micron menilai kinerja kuat tersebut ditopang langsung Dari naiknya harga DRAM dan storage akibat kebutuhan masif Di pusat data AI. Akan Tetapi tekanan pasokan belum Berencana berakhir Di waktu Didekat, meski perusahaan Lagi memperluas kapasitas produksi.
Micron Pada ini membangun dua pabrik Ke Idaho dan menyiapkan fasilitas Mutakhir Ke New York. Produksi Di pabrik-pabrik tersebut diperkirakan Mutakhir berjalan Ke 2026 dan 2027. Pembuatan memori generasi terbaru seperti HBM4 juga disebut berjalan lebih cepat dibandingkan Pada awal produksi HBM3.
Selain pusat data, Mehrotra menilai Tren AI generatif, terutama pembuatan video dan peralihan Di pelatihan Hingga inferensi AI, Berencana ikut Mendorong kebutuhan SSD. Produsen PC dan smartphone juga diprediksi Berencana Memperbaiki kapasitas RAM Untuk mendukung fitur AI Ke Alat.
Dampak krisis ini sudah terasa Ke pasar ritel. Harga DRAM, khususnya DDR5, melonjak tajam hingga membuat sejumlah toko enggan mencantumkan harga Sebab berubah terlalu cepat. Malahan, harga paket RAM 64GB kini bisa melampaui konsol game atau kartu Grafik kelas menengah.
(asj/asj)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Micron Kelabakan Pesanan Meroket, Krisis RAM Diprediksi Sampai 2027











