Jakarta –
Pengetahuan mengenai Kepulauan Banda Ke masa prasejarah atau periode ketika manusia belum mengenal aksara tergolong minim. Sebuah survei awal Eksperimen Menunjukkan sejumlah tanda peradaban kuno yang sangat Memikat Untuk digali Lebih Jelas Sebab ada batu columnar joint seperti Di Gunung Padang.
Kepulauan Banda Di Provinsi Maluku, Indonesia timur ini lebih dikenal Di sejarah periode Islam dan kolonial berkaitan Di jalur rempah, seperti pala dan cengkeh. Ke masa menjelang kemerdekaan, salah satu pulau yakni Banda Neira, dikenal sebagai tempat pengasingan Bung Hatta dan Sjahrir.
“Pengetahuan mengenai Banda Ke masa prasejarah atau periode ketika manusia belum mengenal aksara tergolong minim. Maka Itu dilakukan penjajakan awal Di Kepulauan Banda bersama Di Universitas Banda Neira,” kata Arkeolog Universitas Indonesia Dr Ali Akbar Pada berbincang Di detikINET, Senin (23/9/2024).
Columnar joint (kekar tiang) Di Pulau Karaka. Foto: dok. Dr Ali Akbar/Kibou Jiwa Muda dan Fitra Baadilla
|
Karenanya, kata Ali, studi ini Berencana berdampak signifikan Ke pemahaman kita tentang peradaban purba Di Indonesia dan kian memperkaya peninggalan Nusantara zaman prasejarah.
“Kita itu kan punya minimal 17.000 pulau, dan sebagian kecil yang sudah mulai kita tahu itu peninggalan Di pulau besar seperti Gunung Padang, Di Pulau Jawa yang besar. Kalau yang ini Di pulau kecil yang sebenarnya ternyata juga menyimpan peninggalan luar biasa,” kata arkeolog yang juga meneliti situs Gunung Padang ini.
“Orang Portugis, Belanda zaman dulu datang Di Banda Sebab ada pala, cengkeh, rempah-rempah. Dari Sebab Itu lebih menonjol pengetahuan sejarah kolonialnya. Supaya Di Universitas Banda Neira senang ketika ternyata ada peninggalan prasejarah disitu yang belum banyak diketahui,” jelasnya.
Berbagai Penemuan Awal
Survei awal dilakukan Ali Akbar Sesudah melaksanakan Inisiatif Hibah Kepedulian Kepada Komunitas Universitas Indonesia Tahun 2024. Inisiatif ‘Literasi Museum: Penyusunan Narasi Museum Di Kepulauan Banda’ Di Skuat Pascasarjana Arkeologi dan ‘Sadar Konservasi, Jejak Warisan Rempah Banda (Kepulauan Banda)’ Di Skuat Pascasarjana Biologi dilaksanakan Ke tanggal 15-22 Agustus 2024. Penjajakan dilakukan Di beberapa pulau Di Di Banda Neira, salah satunya adalah Pulau Karaka.
Columnar joint Ke foto Di sisi kanan arkeolog Dr. Ali Akbar merupakan formasi alami yang tebal, panjang, dan Pertemuan. Foto: dok. Dr Ali Akbar/Kibou Jiwa Muda dan Fitra Baadilla
|
Pulau ini Memikat perhatian Sebab berdasarkan foto-foto para wisatawan yang berkunjung Di sana Untuk diving dan snorkeling ternyata terdapat batu yang mirip Di batu Di Situs Gunung Padang Jawa Barat.
Tangga batu Di pantai Di bukit. Foto: dok. Dr Ali Akbar/Kibou Jiwa Muda dan Fitra Baadilla
|
Di pulau itu, ditemukan beberapa situs prasejarah Di periode neolitik, yakni ketika manusia telah hidup menetap, bercocok tanam, dan membuat struktur menggunakan batu besar atau Kearifan Lokal Global megalitik. Penelusuran awal menemukan batu tegak atau menhir dan susunan batu berbentuk tangga.
Menhir berukuran besar terbuat Di batuan columnar joint atau kekar tiang. Batuan columnar joint Di Pulau Karaka tergolong tebal dan tampaknya tidak digarap Lebih Jelas.
Menhir Di pulau Karaka. Foto: dok. Dr Ali Akbar/Kibou Jiwa Muda dan Fitra Baadilla
|
“Sepintas tidak tampak bakas-bekas pahatan atau upaya Untuk merapikan permukaan batu. Menhir ini diletakkan Di salah satu bukit yang terletak Di tepi laut. Supaya, Ke masa lalu kemungkinan besar menhir ini dapat dilihat Dari nelayan atau peziarah Pada melintasi laut Di Pulau Api dan Pulau Banda Neira,” papar Ali.
Eksperimen Lanjutan
Survei awal ini Berencana ditindaklanjuti Di Eksperimen lebih komprehensif Lewat studi kolaborasi Arkeologi Universitas Indonesia Di Universitas Banda Neira.
“Saya Di komunikasi juga sama Pak Rektor (Rektor Universitas Banda Neira Dr. Muhammad Farid-red), supaya Sebelumnya akhir tahun kita sudah mulai kegiatan langsung Di situsnya, Di lokasi, atau masuk Di situsnya,” harap Ali.
Columnar joint alami Di Pulau Karaka tampak panjang, tebal, dan saling berhimpit satu sama lain. Foto: dok. Dr Ali Akbar/Kibou Jiwa Muda dan Fitra Baadilla
|
Dia menambahkan, fokus Eksperimen lanjutan Berencana bergantung Ke ketersediaan dana. “Jika dananya cukup kita ekskavasi Untuk Pulau Karaka. Kalau cukupnya Untuk survei berarti Berencana fokus Di tanda-tanda besar,” tutupnya.
(rns/fay)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Ada Tanda Peradaban Kuno Di Banda Neira Mirip Gunung Padang