Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang berpikir harta seorang raja bakal abadi. Justru, Akansegera terus bertambah seiring waktu alih-alih berkurang. Tetapi, sejarah mencatat tak semua raja seperti itu.
Salah satunya terjadi Ke dinasti Sisingamangaraja yang menguasai Negeri Toba Ke Tanah Batak. Awalnya, mereka punya kekayaan melimpah dan mampu membeli ribuan kilogram emas dan Aksesoris. Tetapi, Ke Ditengah jalan, nasib apes menimpa mereka. Seluruh harta hilang dan ribuan kilogram emas raib.
Bagaimana bisa?
Augustin Sibarani Untuk Perjuangan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII (1988) mencatat, dinasti Sisingamangaraja mempunyai harta kerajaan yang luar biasa banyak dan dapat menyilaukan mata. Hal ini bisa terjadi Lantaran kerajaan menguasai perdagangan kapur barus yang Karena Itu Produk Internasional terpenting Ke dunia.
Sebagai catatan, kapur barus merupakan tanaman yang sangat diminati warga dunia. Tetapi, Untuk memperolehnya tak mudah sebab keberadaan kapur barus hanya ada Ke tiga tempat, yakni Sumatra, Semenanjung Melayu, dan Borneo (Kalimantan).
Situasi ini lantas menghasilkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan, Supaya membuat harga kapur barus sangat mahal. Dari diperdagangkan Ke abad Hingga-4 Masehi, siapapun yang menguasai perdagangan kapur bisa dipastikan kaya raya.
Salah satunya adalah raja-raja Di gelar Sisingamangaraja. Dari Sisingamangaraja I berkuasa Ke 1530, kerajaan sudah memperdagangkan kapur barus Hingga pedagang Arab dan Eropa Untuk dipasarkan Hingga seluruh dunia. Perlahan, kerajaan kelak tak hanya berdagang, tetapi juga sukses memonopoli pasar kapur barus Ke Sumatera Utara.
Sukses lantas membuat dinasti Sisingamangaraja selalu Menyambut keuntungan melimpah. Para raja Sisingamangaraja banyak melakukan pembelian ribuan kilogram Aksesoris emas dan berlian Untuk luar negeri.
Bisa dibayangkan Aksesoris itu menumpuk Untuk tahun 1550 sampai 1819 dan membuat para Sisingamangaraja menjadi sangat kaya. Tak heran, Ke awal disebutkan, hartanya bisa menyilaukan mata. Untuk sini, sejarah mencatat trah Sisingamangaraja sebagai salah satu raja terkaya Ke Nusantara.
Pada 300 tahun menyandang predikat raja terkaya, Situasi berubah Pada Sisingamangaraja XI naik takhta dan makin parah ketika Sisingamaraja XII (1876-1907) berkuasa.
Mangaraja Onggang Parlindungan Untuk Tuanku Rao (1964) menyebut, hilangnya kekayaan penguasa Batak itu awalnya disebabkan Di Belanda yang menguasai pelabuhan Sumatera Utara. Tetapi, hartanya makin merosot ketika terjadi serangan orang-orang Padri Hingga pusat kekuasaan Sisingamangaraja Ke 1818.
Alhasil, Dari Sisingamangaraja XI berkuasa dilanjut Sisingamangajara XII, monopoli perdagangan sudah hilang. Begitu juga hartanya yang dirampok orang-orang Padri yang dipimpin Tuanku Lelo. Total, 1.000 kilogram Aksesoris emas raib.
Hasil perampasan tersebut, mengutip paparan Augustin Sibarani, dipakai Ke mahkota Ratu Victoria Ke Inggris.
“Aksesoris bisa sampai Ke Inggris Lantaran dibawa Di seorang bekas tentara Padri yang melarikan diri Hingga Kelang Ke Malaya dan Ke sana menjualnya,” ungkap Augustin.
Kelak, Situasi makin parah ketika pasukan militer Belanda menyerang tanah Batak Ke 1907 yang berujung Ke wafatnya Sisingamangaraja XII. Pada ini terjadi, sisa-sisa harta pria bernama asli Patuan Bosar Sinambela itu diambil Di pasukan. Alhasil, harta peninggalan Untuk trah Sisingamangaraja kini tinggal sejarah.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Harta Raja Terkaya RI Hilang, Ribuan Kilogram Emas Dirampok