– Ternyata, lebih Untuk 250 perusahaan Ke Indonesia belum menerapkan keuangan berkelanjutan. UOB Indonesia mengungkapkan bahwa survei Pada 525 perusahaan Ke Indonesia, Menunjukkan bahwa sebanyak 95% perusahaan telah mengetahui pentingnya sustainability finance.
Tetapi, sebanyak 50% Untuk 95% tersebut tidak melakukan apa-apa Untuk itu. Sambil Itu 5% sisanya Untuk keseluruhan yang ikut survei, tidak mengetahui pentingnya keuangan berkelanjutan.
Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan menyebut bahwa kesadaran Yang Terkait Di sustainability finance perlu dilakukan lebih jauh lagi. Sebab, Terbaru 45% yang sudah mulai Melakukanupaya.
Menurutnya, ada tiga faktor yang membuat upaya keuangan berkelanjutan korporasi Ke Indonesia masih seret. Yang pertama, kata Harapman,mereka khawatir menerapkan sustainability ini Akansegera Mengurangi pendapatan mereka.
Kedua, para perusahaan merasa bahwa ini Akansegera menaikkan beban biaya yang Akansegera berdampak Ke menurunnya daya saing. Ketiga, kurangnya insentif pemerintah maupun kurangnya pembiayaan daripada bank.
“Nah tiga hal ini yang saya pikir yang harus memang menjadi PR daripada perbankan,” ucap Harapman Ke segmen Money Talk, Power Lunch CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2024).
Harapman menekankan bahwa sustainable finance harus diterapkan. Pihaknya sendiri berkomitmen Untuk mendukung target Indonesia Net Zero Emission (NZE) Ke 2060.
“Tapi saya pikir adalah apa yang mesti kita lakukan ini adalah mesti sesuatu yang lebih simple, sederhana, dan Ke-practicable,” tandasnya.
Maka Untuk itu, UOB Indonesia merancang produk yang lebih sederhana dan lebih mudah Untuk dipahami, yang dapat Merespons keresahan para pengusaha.
Harapman mencontohkan Langkah pendanaan U-Energy, yang disebut Merangsang perusahaan menghemat pemakaian energi. Setelahnya Itu, pendanaan U-Transportation yang Merangsang Sepedamotor Listrik (EV).
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: PerusahaanRI Masih Ogah Lakukan Keuangan Berkelanjutan, Ini Alasannya