Jakarta, CNBC Indonesia – Asuransi jiwa Memperoleh peran penting Untuk melindungi keluarga atau orang-orang yang kita cintai Didalam risiko hilangnya pendapatan keluarga ketika sang pencari nafkah tidak lagi mampu memenuhi tanggung jawabnya, baik Lantaran cacat total permanen atau meninggal dunia.
Karenanya, uang pertanggungan atau santunan Didalam asuransi jiwa menjadi salah satu faktor utama yang perlu diperhitungkan Didalam cermat Sebelumnya Anda memutuskan Untuk membelinya.
Jumlah uang pertanggungan yang dipilih sebaiknya cukup Untuk Memberi manfaat jangka panjang Untuk keluarga yang ditinggalkan. Tetapi, berapa sebenarnya uang pertanggungan yang ideal Untuk kita? Bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini penjelasannya.
Memahami definisi uang pertanggungan?
Uang Pertanggungan (UP) adalah sejumlah dana yang Berencana dibayarkan Didalam perusahaan asuransi ketika nasabah atau pemegang polis Merasakan cacat total permanen atau meninggal dunia. Penerima manfaat yang telah ditunjuk Didalam pemegang polis adalah pihak yang berhak Untuk mengajukan klaim atas uang pertanggungan tersebut. Dana ini Berencana digunakan Untuk menunjang kehidupan keluarga yang ditinggalkan Didalam nasabah.
Jumlah uang pertanggungan bervariasi, mulai Didalam puluhan juta hingga miliaran Uang Negara Indonesia.
Apakah Uang Pertanggungan Cukup Untuk Keluarga?
Ada kemungkinan uang santunan Didalam asuransi yang Anda pilih tidak cukup Untuk membiayai kebutuhan keluarga Untuk jangka panjang. Pada ini, uang sebesar Rp 100 juta Mungkin Saja terlihat besar, tetapi bagaimana Didalam 20 atau 30 tahun mendatang? Ketidakstabilan Ekonomi bisa membuat nilai uang tersebut menyusut, Agar Mungkin Saja hanya cukup Untuk menutupi kebutuhan hidup Pada satu tahun.
Pada menentukan jumlah uang pertanggungan, pastikan bahwa besaran yang dipilih sesuai Didalam kebutuhan masa Di keluarga. Tetapi, perlu diingat juga bahwa Lebihterus besar jumlah uang pertanggungan yang Anda inginkan, Lebihterus besar pula premi yang harus Anda bayarkan.
Cara menentukan uang pertanggungan yang pas buat kita
Seperti yang dijelaskan Ke atas, uang pertanggungan jumlahnya harus ideal. Tidak berlebih dan tidak boleh terlalu sedikit.
Lantaran jika berlebih Anda Berencana kesulitan Untuk menabung dan Penanaman Modal Asing, tapi jika kurang maka proteksi kita gak maksimal.
Cara mudahnya adalah Didalam menggunakan perhitungan berdasarkan pengeluaran tahunan.
Untuk metode ini, Anda menghitung besarnya uang pertanggungan Didalam memperhitungkan besarnya bunga atau return apabila uang pertanggungan yang Berencana diterima disimpan Untuk produk Penanaman Modal Asing. Adapun rumusnya adalah:
Uang Pertanggungan = Pengeluaran setahun/Imbal Penanaman Modal Asing rendah risiko per tahun
Berikut simulasinya:
Pengeluaran tahunan Andre adalah Rp 120 juta, dan jika asumsi Penanaman Modal Asing rendah risiko (surat berharga Negeri) adalah 5%, maka segini besaran uang pertanggungan asuransi jiwa yang ideal Untuk Andre.
UP= Rp 120 Juta/5% = Rp 2,4 miliar
Apabila Andre wafat dan keluarganya mengklaim uang pertanggungan yang sebesar Rp 2,4 miliar, uang tersebut bisa diinvestasikan kembali Hingga surat utang Negeri lain yang belum jatuh tempo.
Jika imbal hasil Didalam surat utang Negeri yang dipilih adalah adalah 6%, maka Untuk setahun keluarga Andre bisa Merasakan penghasilan pasif sebesar Rp 10,8 juta (sudah dipotong Pajak Lainnya final SBN 10%).
Didalam itu, beban Perbankan keluarga Andre pun bisa berkurang.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Apa itu Uang Pertanggungan Ke Asuransi Jiwa?