Market  

Ambisi PPATK Tekan Perputaran Dana Judol, Bisa Sampai Nol Idr?




Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan target pemerintah guna menekan transaksi atau perputaran dana judi online.

Bila pemerintah gencar melakukan berbagai Keputusan intervensi, maka perputaran dana judol Ivan perkirakan bisa merosot hingga Hingga level Rp 114,34 triliun Ke tahun ini.

“Nah kalau bisa sampai Rp 0 kita enggak tahu teorinya bagaimana,” tutur Ivan Hingga kantornya, Jakarta, seperti dikutip Kamis (7/8/2025).

Meski begitu, Ivan mengakui perputaran dana judi online bisa tembus Rp 1.100,18 triliun tahun ini bila tanpa adanya intervensi penanganan Untuk pemerintah.

“Ini kalau pemerintah tidak intervensi, kita diam-diam saja, teman-teman tidak sosialisasikan dampak sosialnya, judol didiamkan saja, itu Akansegera tembus Rp 1.100 triliun,” katanya.

Ke 2024 PPATK mencatat perputaran dana judol menjadi yang tertinggi Di 7 tahun terakhir Bersama nilai Rp 359,81 triliun, Sebab Ke 2017 perputaran dana judol hanya sebesar Rp 2,01 triliun.

Ivan menegaskan, estimasi besarnya potensi transaksi judol Ke 2025 hingga Rp 1.100,18 triliun itu sudah termasuk adanya dampak rambatan Untuk perolehan pembiayaan para Olahragawan judol Untuk pinjol.

Bersama sebab itu, ia mengatakan, pemerintah Di ini Di Berusaha menguntervensi transaksi judol Bersama menekan depositnya.

Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah Untuk menekan deposit para Olahragawan judol ialah Bersama menghentikan Sambil Itu transaksi Ke rekening dormant, Sebab kerap dijadikan target Bersama bandar judol sebagai media deposit.

Penghentian transaksi rekening dormant ini telah dilakukan PPATK Sebelum 16 Mei 2025 sampai akhir Juli 2025 Di 122 juta rekening dormant Hingga 105 bank.

Hasil Untuk penghentian transaksi dormant itu ialah ambruknya nominal deposit judol. Ke Mei 2025 posit judol senilai Rp 2,29 triliun, lalu merosot menjadi Rp 1,5 triliun. Deposit judol sepanjang semester I-2025 mencapai puncaknya Ke Ke April senilai Rp 5,08 triliun.

Sebelumnya itu, nilai deposit judol Sebelum Januari-Maret 2025 masing-masing senilai Rp 2,96 triliun, Rp 3,05 triliun, dan Rp 2,59 triliun.

Jumlah frekuensi transaksi depositnya pun ambles, Untuk 7,32 juta kali transaksi Ke Mei 2025 menjadi 2,79 juta kali transaksi. Ke April 2025 Justru sempat tembus 33,23 juta kali transaksi, menjadikan jumlah transaksi terbanyak Ke paruh pertama tahun ini.

Biasanya jumlah transaksi deposit judol belasan juta transaksi, seperti Januari 2025 sebanyak 17,33 juta kali transaksi, Februari 2025 sebanyak 17,99 juta kali transaksi, dan Maret 2025 mencapai 15,82 juta kali transaksi.

“Artinya ini penurunan signifikan. Ini datanya bukan fabrikasi tapi data yang kita terima Untuk bank, Bersama Sebab Itu kalau kita lihat dampaknya penghentian transaksi Sambil Itu seperti ini,” papar Ivan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Ambisi PPATK Tekan Perputaran Dana Judol, Bisa Sampai Nol Idr?