Jakarta –
Dana Pendapatan dan Belanja Bangsa (APBN) tahun pertama Prabowo Subianto menjabat tembus Rp 3.600 triliun. Tetapi, sebesar Rp 1.000 triliun hanya Untuk membayar utang.
Hal ini diungkapkan Dari Dewan Penasihat Ri Terpilih Prabowo Subianto, Burhanuddin Abdullah. Sesudah Itu sebagian besarnya lagi Rp 1.300 triliun sampai Rp 1.400 triliun Untuk Peralihan Di Area.
“Soal APBN kita cuma punya RP 3.600 triliun, Rp 1.000 triliun Untuk bayar utang, Rp 1.300-1.400 kirim Di Area sebagai DAU DAK kita tinggal punya Rp 1.100 triliun sampai Rp 1.200 triliun, Rp 1.200 triliun itu nggak besar, Ri tidak bisa berbuat banyak Di angka sebesar itu,” kata dia Untuk UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9/2024).
Peran pemerintah Di Dana sebesar itu hanya Untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti pelabuhan hingga bandara. Sambil pembangunan lainnya peran swasta lah yang dibutuhkan.
Untuk itu, pemerintah memang perlu Mengeluarkan Aturan agar bisa Memikat Penanaman Modal lebih banyak.
“Sebab itulah swasta melakukan itu, pemerintah hanya mencoba Untuk membangun Aturan yang kondusif Untuk Penanaman Modal, kita harus Memikat Penanaman Modal Asing, betul. Sebab gross domestic saving kita itu Mungkin Saja bolongnya Di 10% dibanding PDB,” pungkasnya.
Sebelumnya Itu, Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI Untuk Fraksi PDI Perjuangan Dolfie Othniel Frederic Palit mengatakan utang jatuh tempo Indonesia Di 2025 mencapai Rp 800,33 triliun. Rinciannya Rp 705,5 triliun berupa Surat Berharga Bangsa (SBN) dan Rp 94,83 triliun berupa pinjaman.
“Profil (utang) jatuh tempo kalau kita hitung 2025 jatuh tempo itu Rp 800 triliun,” beber Dolfie.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: APBN Prabowo Capai Rp 3.600 T, tapi Rp 1.000 T buat Bayar Utang