Ayah Punya Rp 7.974 Triliun, Anaknya Tak Sudi Minta Uang

Jakarta –

Punya ayah Di kekayaan yang begitu luar biasa, gadis ini tidak peduli. Dia mengaku tidak pernah meminta uang lagi Di ayahnya. Ya, dialah Vivian Wilson, anak sulung Untuk orang terkaya Di dunia Di ini, Elon Musk.

Menurut Forbes, kekayaan nakhoda SpaceX dan Mobil Listrik Tesla itu Di ini diestimasi USD 480 miliar atau Disekitar Rp 7.974 triliun. Nah berbicara Di Teen Vogue 2025 Summit, Vivian yang berusia 21 tahun itu mengungkapkan bahwa terlepas Untuk asumsi apapun yang dibuat tentangnya, ia sepenuhnya menghasilkan uang sendiri dan tidak Merasakan Dukungan apapun Untuk ayahnya.

“Saya mandiri secara Keuangan. Saya menghasilkan uang sekarang. Orang-orang Memiliki banyak asumsi, dan Anda harus menghadapinya,” cetusnya seperti dikutip detikINET Untuk Independent.

Sebelumnya dia sempat mengaku sebenarnya tidak Memiliki uang sebanyak yang dipikirkan Dari orang-orang. “Orang-orang berasumsi saya punya banyak uang, padahal saya tidak punya ratusan ribu Nilai Mata Uang Amerika,” katanya.

Hubungan Vivian dan Musk memang retak, Malahan sang anak tidak mau lagi menyebut nama sang ayah. “Ibu saya kaya, kan? Tapi yang satunya jelas kekayaannya tak terbayangkan” ujarnya.

Di ini, dia bercita-cita Karena Itu model dan penerjemah. Anak pertama Musk Di istri pertamanya Justine Wilson itu mengaku mendaftar Di community college. “Kuliah itu mahal. Saya tidak punya warisan seperti itu,” sebutnya.

“Saya tak berhasrat Karena Itu super kaya. Saya mampu membeli Konsumsi. Saya punya teman, tempat tinggal, dan sedikit uang saku, yang cukup dan jauh lebih beruntung Untuk kebanyakan orang seusia saya Di Los Angeles,” tutur Vivian.

Wilson mengaku kepada orang tuanya sebagai transgender Di tahun 2022 dan memantik kemarahan Musk. Untuk sebuah wawancara Di tahun 2024, Musk menyebut anaknya telah dibunuh Dari Patogen pikiran woke.

Vivian pernah menyebut ayahnya cepat marah, tidak peduli, dan narsis. “Aku tak peduli padanya. Sungguh tidak peduli. Menyebalkan sekali orang-orang mengasosiasikanku dengannya. Aku sudah tidak punya ruang Sebagai peduli lagi,” sergahnya.

(fyk/fay)