– Untuk tiga tahun terakhir bank besar seperti berlomba-lomba Melakukan super apps. Tercatat ada Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN, Bank Permata, dan terbaru BSI yang telah Melakukan layanan Perbankan komprehensif Untuk layar Telepon Genggam.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri Bagi bank digital. Pasalnya bank besar Memperoleh modal hingga manajemen risiko yang lebih canggih dibandingkan Didalam bank-bank digital yang kebanyakan berada Ke kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 2. Ke Pada Yang Sama, super apps membuat bank besar masuk Di ceruk pasar serupa Didalam bank digital.
Sebagaimana diketahui, sempat ada era Ke mana marak terjadi akuisisi bank kecil yang Sesudah Itu disulap menjadi bank digital. Memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Life Style generasi muda, bank digital maju Didalam Perkembangan Memberi layanan perbankan tanpa perlu datang Di kantor cabang.
Senior Faculty Lembaga Pembuatan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bahwa perbankan merupakan industri padat modal. Artinya, baik bank digital maupun konvensional Ke akhirnya Akansegera bertarung mempertebal permodalan Bagi dapat bersaing.
Untuk hal layanan digital perbankan, dia mengatakan super apps menjadi wajah Mutakhir yang Di Didepan Akansegera menjadi sebuah keniscayaan Ke industri perbankan. Pada ini Bisa Jadi Mutakhir bank-bank besar yang bisa Menerapkan, tetapi bukan tidak Bisa Jadi nantinya bank menengah hingga kecil juga Akansegera melakukan hal serupa.
“Makanya Sesudah Itu menjadi seleksi alam. Kalau mau bertahan ya modal harus kuat,” katanya, dikutip Minggu (24/11/2024).
Amin melanjutkan bahwa super apps Ke dasarnya merupakan jawaban bank besar atas persaingan yang muncul Didalam perusahaan Perbankan berbasis Ilmu Pengetahuan (Financial Technology) hingga bank digital. “Mereka [bank besar] merasa ini sebagai tantangan dan Sesudah Itu menjawab tantangan itu Didalam Melakukan satu Inisiatif atau model Usaha Mutakhir Melewati super apps,” jelas Amin.
Terpisah, pengamat Bursa Efek Asep Muhammad Saiful Islam mengatakan bahwa kehadiran super apps tujuh bank besar menjadi penanda bahwa strategi tersebut menjadi kebutuhan Bagi bersaing Ke era digital. Nyatanya hal ini lebih efisien Didalam segi biaya dibandingkan Didalam mengakuisisi bank kecil lalu mengubahnya menjadi bank digital.
“Di Itu, super apps menawarkan skalabilitas tinggi dan memperkuat hubungan Didalam nasabah Melewati layanan yang lebih lengkap, tanpa mengganggu fokus operasional utama bank,” katanya.
Ke Pada Yang Sama, Kepentingan akuisisi bank kecil adalah dapat mempercepat ekspansi Di segmen pasar Mutakhir, khususnya unbanked Didalam fleksibilitas model Usaha yang lebih inovatif. “Akan Tetapi, strategi ini memerlukan Penanaman Modal Untuk Negeri besar, Berusaha Mengatasi tantangan integrasi, dan membutuhkan waktu lebih lama Bagi membangun kepercayaan nasabah,” katanya.
Karenanya, secara keseluruhan, Bagi bank besar yang sudah Memperoleh ekosistem kuat, membangun super apps adalah pilihan yang lebih efisien dan strategis dibandingkan membangun bank digital Mutakhir. Pun bank besar Didalam basis nasabah luas, infrastruktur Ilmu Pengetahuan canggih, dan layanan terintegrasi Akansegera lebih diuntungkan Didalam membangun super apps, Lantaran langsung mendukung efisiensi dan pendapatan.
“Tapi akuisisi tetap relevan jika tujuannya adalah menjangkau pasar tertentu Didalam pendekatan yang lebih terfokus,” katanya.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Bank Besar Kompak Punya Super Apps, Bagaimana Nasib Bank Digital?