– Semasa hidup Nabi Muhammad juga pernah merasakan tetes keringat sebagai buruh. Ketika usia beranjak 20-an, Muhammad, yang belum menjadi nabi, sempat bekerja kepada seorang majikan alias pemilik modal bernama Khadijah.
Pria kelahiran 570 Masehi ini bertugas menjaga arus perdagangan sang majikan Untuk Makkah Hingga berbagai Area seantero Arab. Pada itu, dia punya teladan baik hingga disukai majikan dan punya bayaran tinggi Di masanya.
Sekalipun tidak diketahui berapa gaji atau penghasilan, termasuk bagaimana proses perhitungannya, salah satu riwayat pernah menyebut Muhammad dibayar Di empat ekor unta.
Teladan baik Di Muhammad patut dicontoh generasi sekarang yang berniat ingin Memperoleh rekam jejak seperti sang rasul.
Lantas, apa yang dilakukan Di Muhammad sebagai buruh?
Sebelumnya melamar bekerja Sebagai Khadijah, Muhammad punya portofolio sebagai penggembala kambing. Profesi ini dijalani guna meringankan beban sang paman, Abu Talib, yang Di Sebab Itu tulang punggung keluarga.
Karen Armstrong Untuk Muhammad: Sang Nabi (2006) menyebut, Muhammad muda merawat kambing milik Abu Talib sendiri atau keluarga lain. Jika punya keluarga lain, maka dia Menyambut upah. Upah tersebut lantas diserahkan kepada Abu Talib Sebagai keperluan keluarga.
Pada menjadi penggembala kambing, Muhammad dikenal sebagai sosok yang jujur dan mudah dipercaya. Dua sifat ini yang membuat orang menaruh hormat kepadanya. Sekaligus membuat “daya tawar” Muhammad Meresahkan.
Atas dasar ini, Pada melamar kerja Hingga Khadijah, Muhammad langsung disetujui. Ketika Abu Talib mengajukan penawaran upah dua kali lipat lebih besar, Khadijah juga cepat menyetujui. Alasannya Sebab cucu Abdul Muthalib itu sudah punya Pengalaman Hidup, jujur, dan amanah menjaga kepercayaan orang.
Sikap ini sama sekali tak luntur Pada bekerja Sebagai Khadijah. Ketika berdagang, Muhammad sangat jujur dan membuat pembeli berdecak kagum. Dampaknya, tiap kali berjualan, Produk dagangannya selalu laku keras.
Resit Haylamaz Untuk Khadija: The First Muslim and the Wife of the Prophet Muhammad (2007) menyebut, Khadijah bangga atas kinerja Muhammad. Apalagi Pada tahu keuntungan selalu berlipat ganda Pada pedagangnya adalah Muhammad. Untuk sini, perempuan itu sangat menyukai anak buahnya.
Malahan, rasa suka muncul tak hanya Untuk konteks hubungan kerja, tetapi juga ranah personal. Sejarah Lalu mencatat, Muhammad menikah Di Khadijah Di 595 M. Untuk pernikahan, keduanya punya 2 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
Sesudah menikah, Muhammad tetap membantu sang istri berbisnis. Dia kerap Menyimak operasional hingga perdagangan lancar.
Untuk seseorang yang pernah Di Sebab Itu buruh hingga suami pemilik perusahaan, Muhammad Pada menjadi Rasul pernah berkata, “Bayarlah upah pekerja Sebelumnya keringatnya kering. Tanda betapa tidak enaknya Memperoleh upah atau gaji telat Untuk bos”.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Belajar Untuk Nabi Muhammad, Ini Cara Agar Disukai Bos & Digaji Besar