– Indonesia harus kembali menelan pil pahit Setelahnya adanya kabar bahwa beberapa perusahaan Singapura dapat berekspansi Hingga salah satu Negeri Ke Eropa yakni Hongaria Sebab tenaga kerja yang cukup terampil, Retribusi Negara perusahaan yang rendah, dan ekonomi yang berorientasi Penjualan Barang Hingga Luar Negeri.
Disebutkan bahwa Hongaria mirip Di Singapura, Ke mana ekonominya bergantung Ke Penjualan Barang Hingga Luar Negeri yakni sebesar 70% hingga 80%, yang sebagian dibantu Dari tarif Retribusi Negara korporasi sebesar 9% dan menjadi tarif terendah Ke Uni Eropa.
Sedangkan tenaga kerja Negeri Ke Eropa Ditengah ini didorong Dari lebih Di 70.000 lulusan setiap tahunnya Di berbagai bidang seperti konstruksi, Metode, dan Produksi, yang melengkapi kebutuhan tenaga kerja perusahaan Singapura, khususnya yang bergerak Ke sektor Perkembangan dan Eksperimen.
Lennon Tan, Kepala Negara Federasi Produksi Singapura (SMF), yang membantu menyusun laporan tersebut, mengatakan bahwa Hongaria Memperoleh banyak hal Untuk ditawarkan.
Ia menyoroti sistem pendidikannya, yang Memusatkan Perhatian Ke sains, Keahlian, Metode, dan matematika, yang berkontribusi Ke kumpulan tenaga kerja terampil yang mendukung Usaha berbasis Keahlian.
Hal ini Ke gilirannya Berencana memudahkan perusahaan Singapura Untuk membangun operasi mereka Ke Negeri tersebut.
“Aksesibilitas Di bakat lokal yang terampil, bersama Di ketersediaan infrastruktur yang Bersaing, memungkinkan perusahaan Singapura Untuk Berkreasi dan tumbuh tanpa beban Keuangan yang biasa terjadi Di memasuki pasar Eropa Barat,” kata Tan, dikutip Di The Straits Times.
“Kendati biaya tinggi membuat sebagian besar Eropa tampak tidak terjangkau, Akan Tetapi Hongaria menawarkan Kelebihan yang jelas Di Retribusi Negara perusahaan yang rendah, kemampuan bahasa Inggris yang luas, dan Pemberian kuat Untuk Usaha Asing, terutama Ke bidang Keahlian dan Eksperimen,” tambah Tan.
Tan juga mencatat bahwa Di Hongaria menjadi anggota Uni Eropa, perusahaan Singapura dapat memperoleh manfaat Di Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Singapura, yang menawarkan akses bebas bea Untuk sebagian besar Produk, Memangkas hambatan non-tarif, dan menyederhanakan prosedur Bea Cukai.
“Hal ini membantu menurunkan biaya dan Meningkatkan akses pasar Untuk Usaha yang beroperasi Di Singapura dan Hongaria,” tambahnya.
Laporan tersebut, yang disusun Dari SMF, Badan Promosi Penanaman Modal Asing Hongaria, Kedutaan Besar Hongaria Ke Singapura, dan agen komunikasi Rothman and Roman Group, mencatat bahwa Hongaria telah lama Memikat Penanaman Modal Asing Di perusahaan-perusahaan Asia, khususnya Ke sektor Produsen Kendaraan.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Patec Group, produsen Singapura yang mengkhususkan diri Di bidang stamping logam, perkakas, dan solusi rekayasa presisi Untuk berbagai industri seperti Produsen Kendaraan dan elektronik. Perusahaan ini mendirikan operasinya Ke Hongaria Ke 2009 Untuk melayani kliennya Ke Daerah tersebut Di lebih baik.
Direktur komersial Patec Group, Benjamin Chia mengatakan bahwa perusahaannya terus beroperasi Ke Hungaria, Sebab tarif Retribusi Negara perusahaan yang rendah.
“Hongaria juga terletak sangat strategis, terhubung Di tujuh Negeri tetangga Melewati jalan tol, Dari Sebab Itu sangat mudah Untuk kami Untuk mengangkut produk kami Hingga pelanggan Ke Eropa barat dan timur,” kata Chia, dilansir Di The Straits Times.
“Banyak lulusan universitas Ke Hongaria yang sebagian besar berasal Di fakultas Metode. Mereka cukup terampil Untuk Menyesuaikan Di Kecepatanakses Produksi perusahaan kami,” tambah Chia.
Perdagangan bilateral Di Singapura dan Hongaria telah melampaui hingga US$ 1 miliar atau Disekitar Rp 16,56 triliun (asumsi kurs Rp Rp 16.555/US$) Ke 2024, Sambil perusahaan Singapura mempekerjakan 7.000 pekerja Ke Hongaria.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Bukan Hingga RI, Investor Singapura Bawa Uang ‘Segudang’ Hingga Eropa