Jakarta –
Sebuah makalah Terbaru menguraikan kemungkinan kuasi-bulan yang Terbaru ditemukan, 2025 PN7, Bisa Jadi telah mengikuti Bumi Di beberapa dekade, tanpa terdeteksi.
Planetary Society Mengungkapkan bahwa kuasi-bulan seperti sulap gravitasi. Objek ini sejatinya adalah asteroid, yang Di sudut pandang Ke Bumi, terlihat seperti mengorbit planet kita seperti bulan permanen kita. Itu sebabnya kuasi-bulan sering dijuluki ‘bulan kedua’. Akan Tetapi, mereka sebenarnya mengorbit matahari, hanya bergerak Sambil Itu Ke Tata Surya bersama planet kita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Asteroid 2025 PN7 pun bukan satu-satunya objek yang tampaknya berperilaku seperti Bulan-nya Bumi. Ada tujuh kuasi-bulan lain yang diketahui Di orbit seperti Bumi, dan mereka ‘penuh kejutan’,” kata rekan penulis studi Carlos de la Fuente Marcos Di Complutense University of Madrid, dikutip Di Live Science.
“Di semua kuasi-bulan ini, 2025 PN7 adalah kuasi-satelit Bumi terkecil dan paling tidak stabil yang diketahui,” imbuhnya.
Asteroid yang Terbaru ditemukan ini hanya selebar 19 meter, sedikit lebih kecil Di meteor yang meledak Ke Chelyabinsk, Rusia, Ke 2013. Asteroid ini secara resmi diklasifikasikan Memiliki tingkat kecerahan magnitudo 26, yang berarti hanya dapat dilihat Melewati teleskop yang baik. Lebih rendah magnitudonya, Lebih terang objeknya.
Sebagai perbandingan, sebagian besar bintang yang dapat dilihat Di mata telanjang Memiliki magnitudo 6 atau lebih rendah, dan bintang terang Sirius kira-kira bermagnitudo -1,5.
Temuan potensial kuasi-bulan ini dipublikasikan Ke 2 September Ke jurnal Research Notes of the American Astronomical Society (AAS). Jurnal ini, yang tidak Melewati proses peer-review, bertujuan memungkinkan para penulis Studi berbagi artikel Memikat Di komunitas astronomi Di ‘segera’, dan makalah yang ‘dimoderasi Di editor Sebagai kesesuaian dan format Sebelumnya publikasi’ alih-alih peer-review.
Pendekatan ini memungkinkan penulis studi Carlos de la Fuente Marcos dan Raúl de la Fuente Marcos, yang juga Di Complutense University of Madrid, Sebagai mempublikasikan temuan mereka Di cepat.
Surat edaran resmi tertanggal 29 Agustus 2025 tentang 2025 PN7 Di International Astronomical Union Menunjukkan data tentang objek tersebut yang berasal Di 30 Juli, Di pengamatan Di teleskop Pan-STARRS1 milik Observatorium Haleakalā Ke Maui, Hawaii.
Penamaan kuasi-bulan pertama kali diusulkan Sebagai 2025 PN7 Di jurnalis Prancis dan astronom amatir Adrien Coffinet, yang memposting Ke 30 Agustus Ke Minor Planet Mailing List tentang bagaimana perhitungannya tampaknya Menunjukkan bahwa itulah yang terjadi.
“2025 PN7 tampaknya Berencana menjadi kuasi-satelit Bumi Di 60 tahun Di Didepan,” tulis Coffinet. Anggota lain Di kelompok tersebut mengatakan, Di orbitnya, objek tersebut tampaknya telah berada Ke Didekat kita Di Disekitar tujuh dekade.
Di Sebab Itu, mengapa para astronom tidak Memahami keberadaan 2025 PN7 Sebelumnya? “Ia kecil, redup, dan visibilitasnya Di Bumi agak kurang baik, Di Sebab Itu tidak mengherankan jika ia tidak terdeteksi Di itu,” kata de la Fuente Marcos.
“Lebih banyak kuasi-bulan Bisa Jadi bersembunyi Ke luar sana. Observatorium Vera C. Rubin yang Terbaru-Terbaru ini beroperasi dan dapat memindai objek seperti ini, Bisa Jadi Berencana menemukan lebih banyak lagi objek seperti 2025 PN7,” tambahnya.
(rns/rns)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: ‘Bulan Kedua’ Ternyata Sudah Puluhan Tahun Mengekor Bumi











