Bupati Pati yang Didesak Mundur Punya 31 Bidang Tanah, Total Harta Rp 31,5 M

Jakarta –

Kabupaten Pati memanas. Kelompok Pati meminta Bupati Pati Sudewo mundur Bersama jabatannya usai menelurkan Keputusan fenomenal berupa kenaikan Organisasi Internasional hingga 250%.

Walaupun akhirnya Keputusan itu dibatalkan, Tetapi Kelompok Pati tampak sudah tidak percaya Bersama Sudewo sebagai pemimpinnya.

Sebagai pejabat publik, Sudewo diwajibkan Sebagai melaporkan harta kekayaaannya. Sudewo melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Bangsa (LHKPN) Di April 2025. Ini merupakan LHKPN khusus Ke awal masa jabatan sebagai Bupati.

Bersama dokumen yang dilihat detikcom Rabu (13/8/2025), tercatat Sudewo Memperoleh total harta sebesar Rp 31,5 miliar atau tepatnya Rp 31.519.711.746. Paling besar hartanya ada Di kepemilikan properti tanah dan bangunan senilai Rp 17 miliar atau tepatnya Rp 17.030.885.000. Dia tercatat Memperoleh 31 bidang tanah dan bangunan Ke Pati, Surakarta, Yogyakarta, Bogor, Wonogiri, Pacitan, Depok, Blora, hingga Tuban.

Sesudah Itu dia juga Memperoleh 8 alat transportasi terdiri Bersama 6 Kendaraan Pribadi dan 2 Kendaraan Bermotor Roda Dua senilai Rp 6,3 miliar atau tepatnya Rp 6.336.050.000. Dia juga Memperoleh surat berharga senilai Rp 5,3 miliar atau tepatnya 5.397.500.000.

Harta yang lain berupa uang tunai simpanan senilai Rp 1,96 miliar atau Disekitar Rp 1.960.276.746. Lalu harta bergerak senilai Rp 795 juta. Sudewo juga tercatat tidak Memperoleh utang.

Perlu diketahui, hari ini rangkaian Aksi Massa terjadi Ke Pati. Kelompok yang turun Ke jalan bergejolak menuntut Sudewo mundur. Justru Di Sudewo hadir langsung Sebagai meminta maaf Ke Di masa Aksi Massa, sang Bupati malah dilempari botol.

Nasib Sudewo kini Ke ujung tanduk, DPRD Kabupaten Pati telah menyepakati pembentukkan pansus Sebagai pemakzulan Sudewo sebagai Bupati Pati. Keputusan itu diambil usai adanya gejolak Ke Pati.