Duka Palestina, Butuh 30 Tahun Ekonomi Bangkit Di Kekejaman Israel

loading…

Seorang anak palestina berjalan Di sepeda Hingga Didekat reruntuhan bangunan Setelahnya terkena serangan udara Israel, Hingga Kota Gaza, 8 Oktober 2023. FOTO/AP/Fatima Shbair

JAKARTA – Kehancuran akibat agresi militer Israel Hingga Palestina telah memaksa Gaza dan Tepi Barat menapaki jalan panjang Terapi. Lembaga Keuangan Internasional Mengantisipasi, dibutuhkan waktu 30 tahun Untuk Palestina Sebagai kembali Hingga Kebugaran Sebelumnya Konflik Bersenjata, Di kerugian ekonomi mencapai USD50 miliar atau setara Rp800 triliun.

Ekonomi Gaza ambruk 81% Di kuartal IV-2023, Sambil Itu Tepi Barat menyusut 19%. Fluktuasi Harga Hingga Gaza melonjak 300%, membuat harga kebutuhan pokok tak terjangkau. Pengangguran meroket Di 24% menjadi 57% secara nasional.

Baca Juga: Sosok Mohammad Sinwar, Hantu Hamas yang Berkali-kali Mengecoh Informasi Israel

Gaza paling menderita Lantaran 85% warganya kehilangan pekerjaan. Israel juga mencabut 150.000 izin kerja warga Palestina yang biasa bekerja Hingga wilayahnya, memutus aliran pendapatan vital.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut 70% bangunan Hingga Gaza, termasuk Fasilitas Medis, sekolah, dan permukiman, hancur total. Sistem air bersih dan sanitasi kolaps, memicu wabah Gangguan. Langkah Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Berkata pembangunan manusia Hingga Gaza mundur 11-16 tahun.

Lebih Di 90% Pertumbuhan Gaza Berusaha Mengatasi Kelaparan Global Global akut. Harga beras dan gandum melambung 500%, Sambil Itu stok Kelaparan Global hanya cukup Sebagai 2-3 hari. Sebanyak 1,8 juta orang jatuh miskin Di hitungan bulan.

Korban jiwa terus berjatuhan. Hingga 30 Mei 2025, Kementerian Kesejaganan Gaza mencatat 54.056 warga tewas dan 123.129 luka-luka. Serangan Israel juga menghancurkan lahan Agrikultur dan industri, memperdalam krisis Kelaparan Global.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Duka Palestina, Butuh 30 Tahun Ekonomi Bangkit Di Kekejaman Israel