Emiten sektor Keahlian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Di kuartal III-2024 melaporkan capaian EBITDA yang disesuaikan positif senilai Rp 137 miliar khusus Di Juli-September. Pencapaian ini sekaligus membalikkan Situasi Bersama Sebelumnya rugi menjadi untung Bersama sisi metrik keuangan EBITDA yang disesuaikan.
Adapun Untuk 9 bulan, rugi EBITDA yang disesuaikan grup tersisa Rp72 miliar Agar menurut manajemen perusahaan masih berada Di jalur yang tepat Untuk mencapai target EBITDA yang diesuaikan positif Di keseluruhan tahun 2024.
Beberapa indikator keuangan yang membaik Di antaranya adalah pendapatan bersih perseroan tumbuh 11% year-on-year (yoy) Untuk periode Januari-September 2024 atau 9 bulan.
Di Di pendapatan tumbuh tinggi, GOTO mampu melakukan efisiensi beban 29% yoy Agar nilai kerugian GOTO terpangkas. Rugi periode berjalan GOTO Untuk periode 9 bulan susut 53% yoy menjadi Rp4,54 triliun Bersama Sebelumnya mencapai Rp9,6 triliun..
“Perbaikan kinerja Bersama adjusted EBITDA yang positif sejalan Bersama perbaikan bottom-line, ini semua berkat strategi yang tepat Untuk menciptakan sinergi antar unit Usaha” kata Abdul Azis, Analis Kiwoom Sekuritas, Kamis (31/10/2024).
Azis menjelaskan sinergi antar-unit Usaha ini dapat terlihat Bersama perkembangan produk pinjaman (lending) Di segmen Financial Technology GOTO yang dijalankan GoTo Financial. Bersama Rp4,3 triliun nilai pinjaman konsumen yang disalurkan atau loan outstanding, sebanyak 45% berasal Bersama User Tokopedia dan Shop Tokopedia, 40% Bersama User Gojek (On-Demand Service) dan 15% Bersama User Alat Lunak GoPay.
“Ini Menunjukkan ekosistem GOTO mampu saling melengkapi Untuk mencapai target profitabilitas. Sinergi Di segmen On-Demand Services, Financial Technology dan kemitraan strategis Bersama entitas asosiasi Di segmen Perdagangan Elektronik tidak hanya menjadikan ekosistem digital GOTO menjadi yang terbesar Di Indonesia, juga menjadikan GOTO sebagai suatu entitas Usaha yang Bersama skalabilitas dan potensi monetisasinya melampaui pesaing Lantaran masing-masing segmen Menyediakan nilai tambah,” tambah Azis.
Di sisi lain, Usaha lending GOTO Melewati GTF tumbuh pesat. Nilai total pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 4,3 triliun hingga akhir September 2024 atau tumbuh 3x dibanding periode yang sama tahun Sebelumnya. Bersamaan Bersama Perkembangan Usaha pinjaman, pendapatan Bersama jasa pinjaman juga naik hampir 7x.
“Usaha lending GOTO memang sangat menjanjikan dan bisa menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua Perkembangan maupun profitabilitas yang lebih sustainable. Kita sudah melihat Usaha pinjaman tumbuh pesat Bersama rasio NPL yang stabil rendah Justru Di bawah rata-rata industri Financial Technology maupun perbankan. Jika Gaya ini dipertahankan sangat feasible segmen Financial Technology capai adjusted EBITDA positif Di kuartal 4 nanti atau setahun lebih cepat Bersama guidance awal” tambahnya.
Asal tahu saja, GOTO Menyediakan pedoman Untuk segmen Financial Technology, sampai akhir tahun 2025, nilai total (outstanding) pinjaman diharapkan mampu naik dua kali lipat Bersama posisi akhir September 2024 yang berada Di angka Rp 4,3 triliun.
Azis optimistis GOTO sudah berada Di jalur yang tepat Untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan impas Untuk keseluruhan tahun Literatur 2024 terutama Lantaran sinergi antar unit usaha yang berjalan Bersama mulus. Hal ini tercermin Bersama kinerja segmen ODS yang konsisten mencapai EBITDA yang disesuaikan positif 4 kuartal beruntun dan segmen Financial Technology yang nyaris capai impas Di kuartal III-2024.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: EBITDA Disesuaikan GOTO Positif, Ini Pemicunya