Ekonomi Israel bakal menanggung beban Konflik Bersenjata terpanjang dan termahal sepanjang sejarah Negeri Yahudi tersebut. Foto/Dok
Serangan itu memicu kekhawatiran bahwa ketegangan Bersama kelompok militan itu Berencana berubah menjadi konflik besar. Terbukti kini Konflik Bersenjata tersebut meluas menjadi konflik Di Israel dan Iran , Setelahnya serangan mematikan Hamas Ke 7 Oktober.
Israel berbalik melancarkan berbagai Aksi Massa balasan, mulai Untuk serangan darat Pada Hizbullah Di Lebanon, hingga serangan udara Di Gaza dan Beirut. Malahan Israel mengancam melakukan Aksi Massa pembalasan atas serangan rudal balistik Iran awal pekan ini. Ketika konflik meluas Di Area lain, biaya ekonomi juga Berencana Menimbulkan Kekhawatiran
“Ekonomi Israel menanggung beban Konflik Bersenjata terpanjang dan termahal Untuk sejarah Negeri itu,” kata Smotrich Ke 28 September, lalu.
Meski begitu Ia optimistis ekonomi Israel masih kuat Untuk tetap bertahan dan masih Memikat Untuk menggaet Penanaman Modal. Sambil Itu ekonomi Israel diproyeksi bisa jatuh Lebih Untuk, menurut proyeksi terburuk yang disampaikan Dari Institut Studi Keselamatan Nasional Di Universitas Tel Aviv.
Sebelumnya serangan 7 Oktober dan Konflik Bersenjata Israel-Hamas Lanjutnya, Dana Moneter Internasional (IMF) Meramalkan bahwa ekonomi Israel Berencana tumbuh sebesar 3,4% Di tahun 2024. Pada ini proyeksi ekonom berkisar Di 1% hingga 1,9%. Perkembangan tahun Didepan juga diperkirakan Berencana lebih lemah Untuk proyeksi Sebelumnya.
Kerusakan Ekonomi Israel Jangka Panjang
Bank of Israel Meramalkan Ke bulan Mei, bahwa biaya yang ditimbulkan Dari Konflik Bersenjata bakal mencapai USD66 miliar hingga akhir tahun Didepan. Angka tersebut termasuk pengeluaran militer dan biaya sipil, seperti Untuk perumahan Untuk ribuan orang Israel yang terpaksa meninggalkan Tempattinggal mereka Di Pada utara dan selatan. Semua itu setara Bersama Di 12% Untuk PDB Israel.
Biaya itu tampaknya Berencana terus membengkak Lantaran Arena Iran dan proksinya bakal Lebih sengit, termasuk Hizbullah Di Lebanon. Kebugaran ini membuat warga Israel menunda kembali Di Tempattinggal mereka Di Pada utara Negeri tersebut.
Israel Mengeluarkan serangan darat Di Lebanon selatan yang menargetkan Hizbullah Ke 30 September, kemarin.
Flug, mantan gubernur Bank of Israel dan sekarang wakil Pemimpin Negara Studi Di Institut Kedaulatan Rakyat Israel, mengatakan ada risiko memangkas Penanaman Modal. “Itu Berencana Memangkas potensi Perkembangan (ekonomi) Di Didepan,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ekonomi Israel Harus Membayar Mahal Konflik Bersenjata Bersama Iran