Jakarta –
Alphabet, induk Google, menghapus Aturan lama bahwa kecerdasan buatan atau AI dilarang Bagi dipakai Membuat senjata atau Alat pengintaian. Perkembangan ini dinilai menyeramkan.
Alphabet menghapus prinsip yang Sebelumnya Berkata tidak Akansegera membuat AI yang Berpotensi Bagi menimbulkan kerusakan. Organisasi Human Rights Watch mengkritiknya Di menyebut jika AI dipakai Di Tanding misalnya, konsekuensinya bisa Di Sebab Itu adalah kematian.
“Bagi pemimpin industri Dunia mengabaikan aturan yang dibuatnya sendiri adalah tanda pergeseran yang mengkhawatirkan, Ke Pada kita membutuhkan kepemimpinan Ke bidang AI yang bertanggung jawab,” cetus Anna Bacciarelli, periset senior AI Ke Human Rights Watch yang dikutip detikINET Di BBC, Jumat (7/2/2025).
AI dapat menjadi Keahlian yang berguna dan menentukan Ke Tanding. Tetapi demikian, pakar cemas senjata yang dibekali AI dapat beraksi sendiri dan menimbulkan kematian, Supaya diharapkan hal semacam itu dapat dikendalikan.
“Sistem yang memasukkan AI Ke militer telah dipakai Ke Ukraina dan Timur Ditengah dan beberapa Negeri mau mengintegrasikan AI Ke militer mereka. Ini memunculkan pertanyaan sejauh mana mesin diizinkan Bagi membuat keputusan militer, termasuk keputusan Bagi membunuh Di skala luas,” cetus para ilmuwan Ke Doomsday Clock.
Versi Sebelumnya Di prinsip AI Google menyebut mereka takkan mengejar senjata atau Keahlian lain yang implementasi utamanya Bagi menyebabkan atau secara langsung mengakibatkan Kerusakan, serta Keahlian pengawasan yang melanggar norma yang diterima internasional. Nah, tujuan tersebut tak lagi ditampilkan Ke situs web Prinsip AI-nya.
“Ada persaingan Dunia Bagi kepemimpinan AI Di lanskap Politik Global yang makin kompleks. Kami percaya Kedaulatan Rakyat harus memimpin Di Pembuatan AI, dipandu nilai-nilai inti seperti kebebasan, kesetaraan, dan penghormatan Pada Hakasasi Manusia,” tulis Demis Hassabis, CEO Google DeepMind.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Google Hapus Larangan AI Bagi Pembuatan Senjata, Kok Ngeri Ya