Jakarta –
Harga emas Antam Menyaksikan Tren pelemahan Dari pekan lalu. Per hari ini, Justru harga emas Antam hampir turun Ke level Rp 1,8 juta per gram. Tren bearish ini juga terjadi Di harga emas dunia. Ada beberapa sentimen negatifnya.
Analis Didalam Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan harga emas (XAU/USD) turun lebih Didalam 0,60% Di pembukaan perdagangan hari ini, Setelahnya Uni Eropa dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan perdagangan akhir pekan lalu.
Di perjanjian tersebut, bea atas Produk Internasional Perdagangan Masuk Negeri UE yang Sebelumnya Itu diusulkan sebesar 30% dipangkas menjadi 15%, memicu penguatan Matauang Asing AS dan menekan permintaan Pada XAU/USD. Harga emas berada Di level US$ 3.312 per troy ounce, Setelahnya sempat menyentuh puncak harian Di US$ 3.345.
“Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average Di grafik XAU/USD Di ini menegaskan bahwa Tren bearish masih menguat,” kata Andy Di keterangan tertulisnya, Selasa (29/7/2025).
Andy juga memproyeksikan jika tekanan jual berlanjut, harga emas Berpotensi Untuk turun hingga Ke area psikologis US$ 3.300. Sebagai Alternatif, apabila level support ini mampu dipertahankan dan memicu koreksi, target kenaikan terdekat bisa menyentuh kisaran US$ 3.344.
Sentimen pasar sempat sedikit mereda Di hari ini, Di kabar kesepakatan AS-UE meredam ketegangan dagang. XAU/USD bergerak Di kisaran US$ 3.320-an, menanti Aksi Massa lanjutan, seiring Indeks Matauang Asing AS (DXY) menguat 0,99% Ke level 98,64.
Penguatan Matauang Asing ini Menunjukkan kenaikan minat investor Pada Kurs Mata Uang AS, Supaya Memangkas daya tarik emas sebagai safe haven. Di sisi pasar obligasi, imbal hasil tenor 10 tahun pemerintah AS naik 2,5 basis Nilai menjadi 4,410%, sedangkan imbal hasil riil tercatat naik hampir tiga basis Nilai Ke 1,974%.
Kemakmuran ini menambah beban Untuk harga emas, Sebab imbal hasil yang lebih tinggi Memperbaiki opportunity cost memegang logam mulia. Di Di Itu, meski AS sudah mencapai kemajuan Didalam beberapa mitra dagang utama, Akan Tetapi belum ada kemajuan berarti Didalam Kanada dan Meksiko. Dua Negeri itu termasuk mitra dagang terbesar AS yang turut menahan laju Perawatan harga emas.
“Para pelaku pasar kini memusatkan perhatian Di sinyal Aturan moneter Bank Indonesia AS (The Fed), yang dijadwalkan Mengeluarkan keputusan suku bunga Di 30 Juli mendatang,” jelasnya.
Sambil mengacu Di jajak pendapat Reuters, pelaku pasar rata‑rata memproyeksikan harga emas Berencana berada Di Di US$ 3.320 per troy ounce Di 2025 dan naik menjadi US$ 3.400 Di 2026.
Didalam semua variabel tersebut kesepakatan perdagangan, pergerakan Matauang Asing AS, imbal hasil obligasi, prospek Aturan The Fed, dan data makro, Andy Nugraha menekankan pentingnya manajemen risiko Untuk para trader.
“Pantau pergerakan imbal hasil dan level US$ 3.300-3.344 sebagai acuan utama. Aksi Massa harga Di luar rentang ini Berencana menentukan arah XAU/USD Lanjutnya,” ujarnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Harga Emas Rontok Terus! Ternyata Ini yang Lagi Terjadi