Jakarta –
Bayangkan, kalian sudah bekerja Untuk waktu lama, mematikan lampu, dan berbaring Ke tempat tidur, tiba-tiba langit Ke luar jendela menjadi menyala seakan-Akansegera hari Untuk terang benderang.
Inilah yang Bisa Jadi terjadi jika Reflect Orbital berhasil mewujudkan keinginannya. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini berencana mengirim cermin raksasa Hingga luar angkasa Untuk ‘jualan’ sinar Matahari Sesudah gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide ini menyebabkan kekhawatiran Ke kalangan ilmuwan dan astronom yang sudah lama mengkhawatirkan hilangnya langit malam akibat konstelasi satelit dan polusi cahaya secara keseluruhan.
Tetapi, perusahaan rintisan asal California itu berkilah dan Melakukanupaya meyakinkan publik Yang Terkait Bersama idenya, Bersama mengatakan bahwa Ide ini dapat membantu memecahkan masalah energi sekaligus menyediakan penerangan Untuk situasi seperti mitigasi bencana dan banyak lagi.
Kalangan Astronom Menentang
Aaron Boley, seorang astronom dan profesor madya Ke University of British Columbia mengatakan ada kesalahpahaman mendasar atau Kesalahan Individu penafsiran yang disengaja Ke situs web perusahaan tersebut.
“Mereka Untuk membicarakan tentang pengurangan polusi cahaya Bersama Memperkenalkan cahaya raksasa Untuk luar angkasa. Dan sepertinya mereka benar-benar ingin Menunjukkan bahwa Sebab ini adalah sinar matahari alami, maka ini bukan polusi,” ujarnya seperti dikutip Untuk CBC.
Reflect Orbital mengajukan permintaan kepada Federal Communication Commission AS Untuk Memperkenalkan satelit pertamanya, EARENDIL-1. Mereka mengusulkan penggunaan satelit Untuk memancarkan sinar Matahari yang dipantulkan Hingga lokasi tertentu, seperti ladang surya Sesudah Matahari terbenam.
Perusahaan ini telah mengusulkan beberapa ukuran satelit yang berbeda, mulai Untuk 10 x 10 meter, 18 x 18 meter, dan Malahan 54 x 54 meter. Tetapi Malahan Ke ukuran teratas, beberapa ahli mengatakan bahwa Untuk menyediakan cukup sinar Matahari Hingga ladang surya, Akansegera dibutuhkan ribuan satelit.
“Jika Anda ingin Memperhatikan Matahari Ditengah hari misalnya, Anda Akansegera membutuhkan cermin yang, Untuk tanah, tampak berukuran sama Bersama Matahari itu sendiri Ke langit,” kata Michael Brown, seorang profesor madya astronomi Ke Monash University Ke Melbourne, Australia.
“Itu berdiameter beberapa kilometer Pada berada Ke orbit. Nah, tidak ada yang Akansegera Memperkenalkan cermin selebar itu, Karena Itu yang mereka lakukan adalah Memperkenalkan beberapa cermin yang lebih kecil. Dan Reflect Orbital berbicara tentang cermin berukuran 54 meter persegi. Dan Untuk menghasilkan 20% Untuk Matahari Ditengah hari saja, sepertinya Anda membutuhkan Disekitar 3.000, Bisa Jadi lebih banyak cermin seperti ini,” jelasnya.
Bukan Prototipe Terbaru
Gagasan cermin antariksa sebenarnya bukan hal Terbaru. Ide serupa pertama kali diusulkan Ke 1920-an. Ke 4 Februari 1993, Rusia Memperkenalkan Znamya 2, sebuah cermin antariksa berdiameter 25 meter yang menghasilkan titik terang sepanjang lima kilometer. Beberapa hari Lalu, cermin tersebut terbakar Ke atas langit Kanada.
AS dan Badan Antariksa Eropa ESA juga telah mengajukan proposal serupa, Walaupun Sampai Sekarang belum ada yang terealisasi. Beberapa pihak berpendapat bahwa hal ini terjadi Sebab tidak memungkinkan. Lalu mengapa gagasan ini masih Disorot Memikat?
“Bersama Lebih banyaknya objek Ke orbit, muncul mentalitas bahwa jika Anda bisa melakukan sesuatu Untuk luar angkasa, Anda harus melakukannya Untuk luar angkasa. Dan saya pikir itulah yang Mendorong sebagian gagasan ini,” kata Boley.
Ia menjelaskan bahwa agar cermin tersebut berfungsi, satelit harus berada Ke orbit kutub, seperti cincin yang bergerak Untuk kutub selatan Hingga kutub utara. Bersama Cara Itu, satelit Akansegera berada tepat Ke atas Kanada.
“Ada masalah lain, seperti cahaya yang bersinar padahal kita tidak menginginkannya Ke sana. Karena Itu Sebab kita Memperoleh desain sinkron-Matahari ini, maka satelit-satelit ini Akansegera menyapu Kanada seperti senja yang menyapu Kanada. Karena Itu, Kanada seharusnya sangat vokal tentang hal itu,” ujarnya.
Konsekuensi
Reflect Orbital Meramalkan cahaya yang dihasilkan Dari cerminnya Akansegera meluas hingga beberapa kilometer. Ada kekhawatiran tentang bagaimana Ide itu dapat berdampak tidak hanya Ke orang-orang yang tidak Mencari cahaya, tetapi juga satwa liar.
John Barentine, pendiri Dark Sky Consulting, mengatakan masih banyak yang belum diketahui tentang detail teknis Reflect Orbital. Tetapi, ia menambahkan, informasi yang diungkapkan perusahaan Menunjukkan bahwa hal itu Akansegera menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
“Objek-objek ini Akansegera tampak seperti bintang-bintang yang sangat terang Ke langit dan bergerak perlahan jika dilihat Untuk jarak ratusan kilometer Untuk titik Ke permukaan tanah tempat cahaya itu muncul,” ujarnya.
“Ini terjadi Ke Pada dunia Untuk gelap. Ekspektasi biologi (hewan) adalah bahwa Kemakmuran Ke Disekitar mereka Akansegera gelap. Saya khawatir soal ini, misalnya jika seekor burung yang bermigrasi, yang sekarang kita tahu menavigasi Bersama bintang-bintang Ke tingkat tertentu, hal ini bisa sangat membingungkan mereka,” jelasnya.
“Samping Itu, ada implikasi Untuk observatorium, baik profesional maupun amatir. Reflect Orbital memang mengatakan pihaknya tidak Akansegera menimbulkan polusi cahaya Ke observatorium. Tetapi jika ada objek terang yang tampak seperti bintang yang bergerak Ke langit jauh Untuk tempat sinar mencapai tanah, jika berada Ke Didekat observatorium, itu tetap menjadi masalah,” kata Barentine.
Brown, Untuk Monash University, juga prihatin Bersama gangguan radio yang tidak disengaja Untuk satelit. Terbaru-Terbaru ini ditemukan bahwa satelit Starlink milik SpaceX menimbulkan gangguan Ke observatorium radio. Tetapi, ada hal lain yang membuatnya tertekan.
“Anehnya, saya juga lebih khawatir, Untuk sudut pandang estetika. Saya suka langit menjadi semacam alam liar bersama,” ujarnya.
“Kalau kita pergi Hingga suatu tempat yang bagus dan gelap, melihat langit malam, dan malah terus-menerus teringat Keahlian, menurut saya itu agak merugikan,” tutupnya.
(rns/rns)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Ide Gila Cermin Raksasa Untuk Pantulkan Matahari, Ilmuwan Cemas











