– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat Ke perdagangan sesi I Selasa (24/9/2024), Setelahnya sempat merana Hingga awal sesi I hari ini dan tampaknya pasar mulai mengalihkan perhatiannya Hingga sentimen Dunia.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG naik tipis 0,08% Hingga posisi 7.781,74. IHSG berhasil bangkit (rebound) Setelahnya Hingga awal sesi I kembali merana. IHSG masih bertahan Hingga level psikologis 7.700 Ke sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks Ke sesi I hari ini sudah mencapai Di Rp 9,3 triliun Bersama melibatkan 13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 845.839 kali. Sebanyak 221 saham menguat, 329 saham melemah, dan 238 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi yang paling besar koreksinya dan penekan IHSG yakni mencapai 0,95%. Tetapi, sektor konsumer primer menjadi penyokong IHSG Hingga sesi I hari ini yakni mencapai 0,75%.
Bersama sisi saham, emiten perbankan raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penyokong terbesar IHSG Ke sesi I hari ini yakni mencapai 7,2 indeks Nilai. Justru, saham konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang Sebelumnya menjadi penekan IHSG, berbalik menjadi penopang yakni sebesar 6,6 indeks Nilai.
Tetapi, dua saham perbankan raksasa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi penekan IHSG yakni masing-masing mencapai 6,5 dan 2,3 indeks Nilai.
Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau movers IHSG Ke sesi I hari ini.
Pasar tampaknya mulai mengalihkan perhatiannya Hingga sentimen Dunia, Setelahnya dua hari terakhir Memusatkan Perhatian Ke pergerakan saham BREN.
Sebelum Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin, pasar Meninjau pergerakan saham BREN yang membebani IHSG, Sebab saham energi Mutakhir terbarukan (EBT) tersebut Di dua hari beruntun ambruk dan menyentuh auto reject bawah (ARB).
Pergerakan BREN menjadi perhatian pasar Di dua hari terakhir, Hingga mana akar masalah Bersama ambruknya saham BREN yakni Yang Terkait Bersama dikeluarkannya Bersama indeks FTSE.
FTSE Russell Mengeluarkan bahwa saham BREN PT, perusahaan Energi Hijau milik konglomerat Prajogo Pangestu Akansegera dihapus Bersama FTSE Dunia All Cap Index.
Penghapusan ini berlaku efektif mulai 25 September 2024. Manajemen FTSE mengungkapkan alasan penghapusan tersebut Sebab saham BREN hanya dikuasai empat pemegang saham utama sebanyak 97% Bersama seluruh saham yang beredar.
Di dua hari perdagangan Setelahnya pengumuman FTSE Menerbitkan BREN, saham-nya Merasakan ARB beruntun dan telah anjlok 35,83% Hingga posisi Rp 7.075 per lembar hingga akhir perdagangan kemarin. Di periode tersebut BREN kapitalisasi pasar-nya sudah menguap Rp 528,45 triliun.
Kapitalisasi saham BREN kini kurang Bersama Rp 1 kuadriliun yang membuatnya harus rela tergeser sebagai saham paling ber-value Hingga bursa, digantikan lagi Dari saham BBCA.
Hingga lain sisi, pasar tampaknya mulai memfokuskan perhatiannya Hingga sentimen Yang Terkait Bersama memanasnya kembali Timur Ditengah, Setelahnya Unjuk Rasa balasan Israel kepada kelompok Hizbullah. Di Itu, pemerintah China yang Memberi stimulus ekonomi juga Lagi dicermati Dari pelaku pasar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: IHSG Bangkit Ditopang Kinerja Saham Prajogo yang Balik Hingga Zona Hijau