IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan Di 6.700, Investor Pantau Data Ketidakstabilan Ekonomi

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi melanjutkan penguatan Ke Senin (28/4/2025), melanjutkan Gaya kenaikan Ke Jumat (25/4). Sesi terakhir, IHSG tercatat menguat 0,99% Di level 6.678.

Secara teknikal, pergerakan IHSG dinilai masih solid Didalam bertahan Ke atas pivot 6.700, meski indikator Stochastic RSI Menunjukkan area overbought.

“IHSG masih Memiliki Kemungkinan Sebagai menguji kembali level 6.700 Ke perdagangan Senin (28/4),” tulis Regu Kajian Phintraco Sekuritas Di risetnya.

Didalam sisi domestik, pelaku pasar Berencana mencermati rilis data Ketidakstabilan Ekonomi Indonesia yang dijadwalkan keluar Ke Kamis (2/5). Ketidakstabilan Ekonomi tahunan diperkirakan naik menjadi 1,2% Ke April, Didalam Sebelumnya Itu 1,03% Ke Maret. Kenaikan ini didorong Didalam peningkatan permintaan Pada periode Idulfitri.

Sambil Itu, Ketidakstabilan Ekonomi inti diperkirakan Merasakan kenaikan terbatas sebesar 20 basis Skor menjadi 2,5%, menurut Kajian Phintraco.

Ke sisi Internasional, fokus pasar Berencana tertuju Ke rilis data Advance GDP Growth Rate Amerika Serikat kuartal I/2025 dan indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) atau indeks konsumsi pribadi periode Maret, yang Berencana diumumkan Ke Rabu (30/4).

Ekonomi AS diperkirakan melambat Didalam proyeksi Kemajuan GDP kuartal I sebesar 0,4% quarter-to-quarter (qtq), jauh lebih rendah dibandingkan 2,4% Ke kuartal IV/2024. Penurunan ini turut dipengaruhi Didalam fluktuasi Aturan tarif Terbaru yang diterapkan pemerintahan Trump.

Adapun level teknikal IHSG Sebagai pekan Didepan diperkirakan berada Ke kisaran resistance 6.750, pivot 6.700, dan support Ke area 6.600. Baca Juga: 10 Saham Paling Boncos Di Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya

Sebagai perdagangan saham, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan, Di lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).