– Direktur Utama PT Bank Bangsa Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar mengatakan pihaknya mendukung pembentukan Badan Pengelola Penanaman Modal Asing Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Walaupun ia belum melakukan diskusi maupun Merasakan informasi resmi Yang Terkait Bersama hal ini.
“Kami sih ikut aja yang terbaik, kan sepanjang itu bagus buat [negara]. Kan kita Di bawah, yang berubah kan Di atas Dari Sebab Itu aku nggak berani komen ya,” ujar Royke Di ditemui Di Gedung Lembaga Legis Latif RI, Rabu (13/11/2024).
Dia mengatakan belum melakukan diskusi maupun Merasakan informasi resmi Yang Terkait Bersama pembentukan Danantara ini.
“Belum ada, resminya saya juga masih dengar Di orang. Saya belum ada pihak saya resmi Di sana belum ada Dari Sebab Itu aku belum berani komen. Aku belum tahu strukturnya belum tahu ini,” pungkas Royke.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, Danantara Akansegera menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo Di tahap awal, termasuk BNI. Keenam lainnya adalah yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Bila menggabungkan total aset tujuh BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara Di tahap awal ini Akansegera mencapai nyaris Rp9.000 triliun.
Selain tujuh BUMN jumbo itu, Danantara juga Akansegera menaungi Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sudah lebih dahulu berdiri. INA disebut Memiliki aset Rp163 triliun. Karenanya total asset under management (AUM) Danantara Akansegera menjadi Rp9.049 triliun atau Disekitar US$571,6 miliar.
Mulanya, Ri Prabowo Subianto Akansegera Melakukan embrio super holding BUMN, Daya Anagata Nusantara (Danantara) Di Kamis (7/11/2024) lalu. Wacana itu ditunda Lantaran Ri Prabowo melakukan perjalanan Hingga beberapa Bangsa dan masih menunggu keputusan Berikutnya.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Ini Kata Bos BNI (BBNI) Soal Danantara