Jakarta, CNBC Indonesia – Jika Anda ingin menilai sebuah perusahaan Memperoleh fundamental yang baik, maka jangan sekali-kali terpusat hanya Di Kemajuan labanya, tetapi juga kemampuan mereka Di melunasi utangnya. Adapun indikator yang bisa Anda gunakan adalah rasio likuiditas.
Di intinya, rasio ini Akansegera membantu Anda memahami seberapa besar kemampuan perusahaan membayar utang yang Akansegera jatuh tempo.
Tidak hanya investor, kreditur juga kerap memperhatikan rasio likuiditas ini sebagai pedoman Di mengukur kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.
Kreditor dan pemasok biasanya lebih percaya Untuk Menyediakan pinjaman kepada perusahaan yang Memperoleh tingkat likuiditas tinggi.
Lalu, bagaimana cara menghitung rasio likuiditas? Sebelumnya menghitung rasio likuiditas, Anda tentu harus memahami tiga jenis rasio ini:
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini Menunjukkan kemampuan perusahaan Di membayar utang jangka pendek menggunakan total aset lancar yang dimiliki, seperti kas, piutang, dan persediaan. Aset lancar sendiri adalah aset yang dapat diubah menjadi kas Di waktu satu tahun.
Current ratio merupakan cara paling sederhana Untuk menghitung likuiditas perusahaan, Bersama membandingkan aset lancar Bersama kewajiban lancar.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Quick ratio mengukur seberapa likuid perusahaan Di melunasi utang jangka pendek menggunakan aset yang sangat likuid, tanpa Merencanakan persediaan Sebab Disorot aset yang paling sulit dicairkan. Ini dikarenakan persediaan bergantung Di seberapa cepat Barang Dagangan dapat dijual.
Rasio Kas (Cash Ratio)
Cash ratio menggambarkan kemampuan perusahaan Di melunasi utang jangka pendek yang segera jatuh tempo Bersama aset yang paling mudah dicairkan, seperti kas atau setara kas.
Di Umumnya, rasio likuiditas yang lebih Bersama 1 menandakan perusahaan cukup likuid. Lebih tinggi rasio ini, Lebih baik Kebugaran perusahaan, Sebab berarti kas yang dimiliki lebih besar dibandingkan Bersama utang jangka pendek. Untuk mengetahui apakah likuiditas perusahaan sudah memadai, kita bisa membandingkan rasio ini Bersama rata-rata perusahaan lain Ke sektor yang sama.
Debt to Equity Ratio (DER)
Di intinya, besar kecilnya utang perusahaan tidak bisa diukur hanya Bersama nominalnya saja. Mungkin Saja saja utang sebesar Rp 1 triliun bisa Disorot kecil Untuk satu perusahaan, Akan Tetapi sangat besar Untuk perusahaan lainnya.
Maka Itu, Di menilai utang, Anda perlu memakai rasio utang berbanding ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini membandingkan total utang perusahaan Bersama modal yang dimiliki.
Umumnya, investor menetapkan DER sebesar 1 kali sebagai batas wajar utang perusahaan, yang berarti total utang dan modal berada Di jumlah yang seimbang. Akan Tetapi, sejumlah investor lain masih bisa mentolerir DER yang lebih tinggi, misalnya hingga 2 kali, jika Kebugaran operasional perusahaan masih mendukung.
Debt to Asset Ratio (DAR)
Merupakan rasio utang Di aset. DAR menjadi salah satu indikator penting Di analisis laporan keuangan yang Menunjukkan seberapa besar porsi utang perusahaan dibandingkan Bersama total aset yang dimiliki. Rasio ini digunakan Untuk menilai risiko keuangan perusahaan dan kemampuannya Di mengelola utang.
Lebih tinggi rasio utang Di aset, Lebih besar pula risiko Perbankan yang ditanggung perusahaan, Sebab artinya perusahaan Memperoleh lebih banyak utang yang harus dilunasi. Sebagai Gantinya, rasio yang lebih rendah Menunjukkan bahwa perusahaan Memperoleh lebih sedikit utang relatif Di asetnya, yang menandakan posisi keuangan yang lebih aman.
Tertarik mempelajari analisis laporan keuangan agar keuntungan Penanaman Modal Di Negeri saham Anda menjadi lebih maksimal? Daftarkan diri Anda sekarang juga Ke Kelas Cuan, Belajar Baca Laporan Keuangan Bersama 0, Biar Gak Salah Pilih Saham.
Hanya Bersama Rp 50 ribu, Anda bisa belajar saham langsung bersama Equity Analyst CNBC Indonesia. Tunggu apalagi, daftarkan diri Anda Ke sini.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Jangan Asal Beli Saham! Gini Cara Pilih Emiten yang Mampu Bayar Utang