Jakarta –
Kepala Negara Prabowo Subianto menyebut Badan Usaha Milik Bangsa (BUMN) seharusnya bisa menyumbang minimal US$ 50 miliar atau setara Rp 810 triliun (kurs Rp 16.200) Ke Bangsa. Bersama Cara Itu Prabowo menilai APBN tidak Akansegera defisit lagi.
Badan Pengelola Penanaman Modal Daya Anagata Nusantara (Danantara) sudah ditugaskan membereskan BUMN. Salah satu yang dirombak adalah jumlah komisaris. Prabowo tampak geram Lantaran jumlah komisaris Ke BUMN banyak
“Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal US$ 50 miliar. Kalau US$ 50 miliar Usd APBN kita tidak defisit,” katanya Di Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan Ke Senayan, Jakarta, dikutip Sabtu (16/8/2025).
Secara khusus, Prabowo sempat mengungkapkan mimpi besarnya agar APBN Indonesia tak lagi Merasakan defisit Ke masa mendatang. Pemerintah sendiri menetapkan defisit APBN sebesar Rp 638 triliun atau 2,48% Di PDB.
“Defisit APBN dirancang Rp 638,8 triliun atau 2,48% PDB. Ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif, dan sustainable, dan pemerintah yang saya pimpin berjanji Ke hadapan majelis ini kami Akansegera terus melaksanakan efisiensi,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Akansegera menekan defisit sekecil Bisa Jadi. Justru, Prabowo berharap suatu Di dirinya bisa berdiri Ke mimbar Wakil Rakyat dan Mengungkapkan Indonesia tak lagi Merasakan defisit Dana.
“Dan adalah harapan saya, adalah cita-cita saya, Sebagai suatu Di-apakah Di 2027 atau 2028-saya ingin berdiri Ke Didepan majelis ini, Ke podium ini, Sebagai menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali,” katanya penuh semangat.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Kata Prabowo BUMN Mestinya Sumbang US$ 50 Miliar Biar APBN Nggak Defisit