Kena Protes Profit Taking, Saham Bank Raksasa RI Berjatuhan

– Saham perbankan raksasa terpantau berjatuhan Di perdagangan sesi I Rabu (25/9/2024) dan turut membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Per pukul 10:08 WIB, kelima saham bank raksasa ambles, Di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 5,88% Di posisi Rp 5.200/unit.Malahan, saham BBRI juga menjadi penekan terbesar IHSG Di sesi I hari ini yakni mencapai 28,7 indeks Nilai.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi yang paling minor koreksinya Di sesi I hari ini, yakni merosot 1,93% menjadi Rp 3.050/unit.

Berikut pergerakan saham bank raksasa Di sesi I hari ini.

Tampaknya, pelaku pasar mulai meralisasikan keuntungannya Di saham perbankan raksasa Di hari ini, Setelahnya beberapa hari terakhir Merasakan kenaikan Sebab euforia pasar Yang Terkait Di pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bankindonesia) dan Bank Indonesia Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed).

Sebagai contoh saham BBRI, Di mana Untuk sebulan terakhir saja sudah melesat 1,45%. Malahan Dari awal September, BBRI berhasil pulih Untuk zona koreksi dan mampu kembali Di level psikologis Rp 5.000 per lembar saham.

Sebelumnya Itu, saham perbankan makin bergairah Setelahnya dipangkasnya suku bunga acuan Bankindonesia dan The Fed. Pasalnya, Di tingkat suku bunga yang relatif rendah dapat Mendorong daya beli Komunitas, Meningkatkan konsumsi Agar bisa Mendorong kredit dan Meningkatkan ketertarikan investor atas aset yang lebih berisiko seperti saham.

Bankindonesia Di pekan lalu memutuskan Bagi memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis Nilai (bps) menjadi 6,00%. Malahan, Bankindonesia kedepan masih Berpotensi Bagi memangkas suku bunga acuannya jika Kepuasan ekonomi dan Idr Lebih membaik.

Begitu juga Di The Fed, Di mana suku bunga acuannya resmi dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,75%-5%. The Fed juga diprediksi masih Akansegera memangkas suku bunga acuannya Di pertemuan berikutnya, Di catatan Fluktuasi Harga dan tenaga kerja Lebih mendingin.

CNBC Indonesia Research

[email protected]