– Pahitnya menganggur dan sulitnya mencari kerja pernah juga dirasakan Bersama Soeharto. Malahan, Di masa-masa menganggur, Soeharto Membahas langkah nekat Untuk bisa mempunyai uang segepok Untuk bertahan hidup berbulan-bulan, yakni bermain judi.
Kisah ini terjadi Di dekade 1930-an. Di itu, kehidupan Soeharto berbanding terbalik Bersama Situasi masa tua. Dia jauh Bersama kejayaan dan kekayaan. Untuk Soeharto, dan mayoritas orang Indonesia Di itu, cara terbaik memperbaiki hidup adalah bersekolah.
Maka, dia pun bersekolah meski hanya sampai sekolah menengah atau schakel school . Akan Tetapi, ekspektasi tersebut tak kesampaian. Di catatan R. E. Elson Di Soeharto: Sebuah Biografi Politik (2005), Setelahnya sekolah pun Soeharto tetap kesulitan mencari kerja.
Alhasil, dia pun menjadi pengangguran Di usia belasan tahun. Untungnya, fase ini tak lama. Pria kelahiran 8 Juni 1921 ini Menyambut pekerjaan Di bank. Dia bertugas sebagai pemberi pinjaman yang berkeliling Bersama Rumah Hingga Rumah.
Akan Tetapi, akibat kerja tak sesuai panggilan hidup, Soeharto memutuskan berhenti kerja. Maka, dia pun menjadi pengangguran Untuk kedua kalinya. Di Anak Desa: Biografi Pemimpin Negara Soeharto (1976), fase pengangguran kali ini banyak dijalani Soeharto Bersama kegiatan positif, yakni pengurus masjid.
Di aktif Di masjid, Soeharto melihat lowongan prajurit Di Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL/ Koninklijk Nederlands-Indisch Leger). Dia pun bergegas daftar dan Setelahnya menunggu lama akhirnya dinyatakan lolos. Dia pun tak lagi Bersama Sebab Itu pengangguran dan langsung naik status yang sangat mentereng, yakni tentara.
“Saya menemukan kesenangan dan mulai tertarik Untuk benar-benar bisa hidup Bersama pekerjaan ini,” ungkap Soeharto Di autobiografi Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya (1989).
Soeharto Setelahnya Itu berdinas Di Malang, Gresik, hingga Bandung. Gajinya 60 gulden per bulan. Akan Tetapi, ketidakberuntungan kembali menimpa Soeharto.
Di 8 Maret 1942, Belanda kalah Bersama Jepang. Indonesia pun Merasakan pergantian kekuasaan Hingga tangan Negeri Matahari Terbit. Di sini, aktivitasnya Di KNIL berhenti. Dia menjadi pengangguran Untuk ketiga kalinya.
Fase pengangguran ketiga Setelahnya Itu menjadi paling berat Untuk sosok yang kelak menjadi jenderal itu. Soeharto yang Bersama Sebab Itu Dibagian pemerintahan Hindia Belanda jelas terancam ditawan pemerintah Jepang. Apalagi, Situasi ekonomi Lagi sulit imbas Pertempuran.
Dia pun hanya punya uang 1 gulden. Jauh Bersama pendapatannya setiap bulan. Di Ditengah Situasi ini, Soeharto nekat melakukan perjudian Untuk bisa bertahan hidup.
“Di keadaan menunggu nasib seperti itu saya main kartu cemeh Bersama kartu londo,” ungkap Soeharto.
Menurut KBBI, cemeh adalah permainan judi Bersama kartu kecil. Kala itu Soeharto menaruh uang 1 gulden. Tak disangka, dia pun Berhasil hingga 50 gulden. Jika harga emas Di itu per gram mencapai 2 gulden, maka uang 50 gulden bisa membeli 25 gram emas,
Apabila dikonversi Hingga harga Di ini (1 gram: Rp1,8 juta), maka 50 gulden setara Rp47,7 juta. Artinya, Soeharto Berhasil uang judi senilai Rp47 juta Di masa sekarang.
Uang tersebut Setelahnya Itu digunakan Untuk hidup berbulan-bulan bersama temannya, Amat Sudono. Dia memakai uang Untuk beli baju Mutakhir agar tidak ketahuan kalau dirinya adalah tentara KNIL.
Setelahnya dia membeli tiket perjalanan pulang kampung Hingga Yogyakarta. Di tiba, dia pergi naik Kendaraan Angkutan Umum Hingga Wonogiri. Di sinilah, Soeharto memulai hidup Mutakhir, tetapi tidak terlalu berat Sebab memegang uang hasil perjudian.
Fase pengangguran ketiga Untuk Soeharto resmi berakhir berbulan-bulan Setelahnya Itu. Dia bergabung Hingga kesatuan polisi Jepang. Bersama sinilah, nasib baik terus menerus menimpa dirinya.
Kelak, sejarah mencatat Di era kemerdekaan, dia menjadi tentara berpangkat cukup tinggi. Sejarah juga mencatat kariernya sebagai tentara mengantarkannya menjadi Pemimpin Negara kedua Republik Indonesia.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Kesal Kerja Tak Sesuai Hati, Ini Cara Soeharto Cari Duit Di Nganggur