Ungkapan ‘hujan membawa berkah’ dialami seorang guru dan Kepala Sekolah Dasar SDN Pejagan IV, Madura, Nuryasin. Hingga Di Kemakmuran hujan, ia menemukan suatu harta karun berharga.
Kisah bermula Pada Nuryasin melihat lapangan sekolah yang becek akibat hujan bisa membuat lantai sekolah yang bersih juga bakal ikutan kotor imbas lalu lalang para murid. Maka, dia berinisiatif Memutuskan cangkul dan menggali tanah supaya lokasi becek bisa tertutup tanah kering.
“Saya menggali tanah Hingga halaman, Sebagai menimbun Dibagian lainnya yang becek bekas hujan,” ungkap Nuryasin.
Penggalian tanah sangat berjalan lancar. Nuryasin berhasil menutup satu per satu titik becek. Tinggal beberapa titik lagi yang belum dia selesaikan.
Pada hendak menggali tanah kering lebih Di lagi Disekitar 25-30 cm, Nuryasin tiba-tiba terperanjat. Betapa kagetnya dia melihat gerabah kuno Hingga lubang galian.
Gerabah tersebut lantas dikeluarkan dan tak disangka berisi harta karun tak terduga. Yakni Nilai Mata Uang koin kuno peninggalan masa VOC.
“Uang yang ditemukan bertuliskan VOC dan lambang Kerajaan Belanda, Bersama tahun pemakaian Di tahun 1746 s/d 1760, berdiameter 2,1 cm. Lalu, jenis kedua berdiameter 2,9cm yang Ke pemukannya bertuliskan Indiae Batav 1819 s/d 1828,” tulis pewarta Suara Karya (1 Februari 1991).
Kabar Nuryasin menemukan harta karun langsung membuat gempar Indonesia. Otoritas Yang Terkait Bersama langsung bergegas datang.
Singkat cerita, temuan Nuryasin dibenarkan sebagai peninggalan sejarah berupa koin perak peninggalan VOC dan penjajahan Belanda. Seluruhnya Memperoleh berat 13 Kg setara miliaran Uang Negara Indonesia.
Setelahnya penemuan, banyak orang menganggap Nuryasin bakal Karena Itu miliarder. Sebab dia menemukan harta karun bersejarah dan bernilai tinggi. Tetapi, Nuryasin menolak menjadikan temuan arkeologi Sebagai mendulang kekayaan sekalipun banyak orang mendorongnya menjual seluruh temuan, dibanding menyerahkan kepada pemerintah.
“Tapi, itu tak Bisa Jadi saya lakukan. Uang temuan ini Berencana kami serahkan Ke museum, atas dasar petunjuk Depdikbud,” kata Nuryasin.
Ke akhirnya, Nuryasin batal Karena Itu miliarder. Tetapi, nama dia tercatat Di sejarah sebagai penemu harta karun bersejarah.
Ke akhirnya, temuan harta karun yang berada Hingga lapangan SD itu menguak tabir sejarah Terbaru bagaimana Komunitas bertransaksi Hingga era VOC ratusan tahun lalu.
Transaksi Pakai Koin Emas-Perak
Sebagai wawasan, Bersama masa Kerajaan Hindu-Budha eksis, Komunitas sudah bertransaksi menggunakan Nilai Mata Uang, bukan barter atau tukar menukar Barang Dagangan.
Erwin Kusuma Di Uang Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (2021) mencatat, Komunitas Jawa kuno lazim menggunakan Nilai Mata Uang berupa koin emas Di transaksi perdagangan Hingga pasar. Hanya saja, transaksi Melewati koin emas digunakan Di skala besar, seperti jual-beli tanah, bukan transaksi Hingga pasar.
Lalu ketika VOC datang, transaksi menggunakan koin juga dilakukan. Hanya saja, VOC melakukan penyeragaman Nilai Mata Uang.
Museum Bank Indonesia menyebut, Kongsi dagang itu Berusaha menggantikan semua Nilai Mata Uang Asing yang beredar Hingga Nusantara. Bersama sini, VOC mengedarkan banyak ragam Nilai Mata Uang Sebagai transaksi perdagangan.
Ada rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit. Seluruhnya berbentuk koin bundar dan pipih berbahan dasar emas, perak, tembaga, hingga nikel. Bersama seluruh koin, doit barangkali Karena Itu salah satu yang membekas Di benak Komunitas Indonesia.
Sebab, penamaan koin doit era VOC perlahan menjadi kata ganti sebutan uang Bagi Komunitas Indonesia, yakni ‘duit’. Keberadaan koin makin masif usai VOC memproduksinya Hingga Di negeri.
Bersama sini, seluruh Komunitas menggunakan koin tersebut Sebagai bertransaksi. Tetapi, eksistensi era VOC berakhir ketika kongsi dagang itu runtuh Ke 1799.
Setelahnya, beredar Nilai Mata Uang Terbaru yang dipopulerkan pemerintah Hindia Belanda. Sambil, Nilai Mata Uang era VOC Setelahnya Itu tinggal sejarah.
Sebagian ada yang menjadi harta karun terpendam bersejarah dan bernilai tinggi. Ini seperti yang ditemukan Nuryasin 33 tahun lalu.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Kisah Guru SD Temukan Harta Karun Miliaran Hingga Halaman Sekolah