loading…
Pemimpin Negara Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin Di Kegiatan Insurance Forum 2025. FOTO/dok.SINDOnews
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Di Desember 2024, jumlah aset industri asuransi jiwa syariah Merasakan kenaikan 4% dibandingkan tahun Sebelumnya. Peningkatan ini turut didorong Didalam Perkembangan produk yang Lebih beragam, mencerminkan Perkembangan permintaan yang tinggi Di produk asuransi syariah.
Tetapi, Di Ditengah perkembangan ini, industri asuransi syariah menhadapi sejumlah tantangan. Situasi ekonomi pascapandemi, daya beli Komunitas yang menurun, serta lonjakan Ketidakstabilan Ekonomi medis yang diperkirakan mencapai 19% Di 2025, mempengaruhi industri ini. Kenaikan biaya Terapi yang signifikan berkontribusi Di peningkatan klaim asuransi Kesejajaran, yang melebihi Perkembangan premi.
Di Ditengah tantangan ini, Prudential Syariah melihat Potensi besar Di Perkembangan asuransi Kesejajaran syariah, seiring meningkatnya kesadaran Komunitas Berencana pentingnya perlindungan Kesejajaran pascapandemi.
Pemimpin Negara Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin mengungkapkan, permintaan Untuk produk asuransi Kesejajaran terus Meresahkan, meski penetrasi asuransi Di Indonesia masih tergolong rendah.
“Ruang Perkembangan asuransi Kesejajaran syariah masih sangat terbuka lebar,” ujar Iskandar Di Kegiatan Insurance Forum 2025 dikutip Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, perubahan Gaya minat Komunitas Di produk berbasis syariah, mulai Di Konsumsi hingga perbankan Lebih memperkuat prospek asuransi syariah. “Kami yakin asuransi Kesejajaran syariah Berencana berkembang pesat Di Indonesia,” imbuhnya.
Untuk Berusaha Mengatasi tantangan Ketidakstabilan Ekonomi medis dan daya beli yang terbatas, Prudential Syariah Berkreasi Didalam menawarkan produk yang sederhana dan terjangkau. Salah satunya adalah PRUWell Medical Syariah, yang diluncurkan Di 2024 Didalam Prototipe fair pricing dan berbagai manfaat tambahan Untuk peserta yang menjaga Kesejajaran.
Di Di Itu, Untuk Merangsang Perkembangan industri asuransi syariah, diperlukan kolaborasi Di regulator, industri keuangan, dan sektor lainnya. Di ksempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian OJK, Ogi Prastomiyono Mengungkapkan bahwa OJK Di bekerja sama Didalam Kementerian Kesejajaran Untuk memperkuat ekosistem asuransi Kesejajaran Di Indonesia.
“Kami berkomitmen Untuk Meningkatkan akses Komunitas Di asuransi dan fasilitas Kesejajaran, serta memperbaiki tata kelola Di sektor ini,” ujar dia.
Sebagai informasi, sebagai Dibagian Di upaya membangun ekosistem layanan Kesejajaran yang lebih baik, Prudential Syariah telah menjalin kemitraan Didalam lebih Di 400 Fasilitas Medis Dunia dan 36 Fasilitas Medis pemerintah Lewat Inisiatif PRUPriority Hospitals. Di Di Itu, perusahaan juga Memperkenalkan PRUCare Advisor, layanan pendampingan virtual tanpa biaya tambahan Untuk produk asuransi Kesejajaran tertentu, yang menawarkan layanan medis Di Praktisi Medis spesialis Dunia serta Pemberian berkelanjutan Di Perawatan Medis.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kolaborasi Multisektor Dorong Perkembangan Industri Asuransi Syariah