Pabrikan kompor gas Quantum resmi dinyatakan pailit Didalam Lembaga Proses Hukum Niaga, Lembaga Proses Hukum Negeri, Jakarta Pusat, Ke 22 Juli 2024. Direktur PT Aditec Cakrawiyasa, Iwan Budi Buana, menyebut pailit disebabkan Didalam Penurunan Permintaan dan meningkatnya utang perusahaan. Keputusan pailit Sesudah Itu berimbas Ke Pemutusan Hubungan Kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada 511 karyawan.
Kepailitan kompor gas Quantum membuatnya kini tinggal sejarah. Padahal, Quantum menjadi pabrikan kompor gas, selang, dan regulator yang sudah menjadi legenda.
Kisah Quantum bermula Ke 1993 dan tak terlepas Didalam tangan dingin Rawono Sosrodimulyo sebagai pendiri. Situs Resmi ITB menyebut, Rawono merupakan lulusan Sekolah Metode Elektro dan Informatika (STEI-ITB) angkatan 1974.
Kala itu, Rawono melihat jarang sekali produk lokal Hingga industri Tempattinggal tangga, khususnya kompor gas. Satu-satunya Olahragawan lokal skala besar adalah Alim Markus Didalam Maspion.
Sambil sisanya masih didominasi produk Foreign. Hingga kompor gas saja terdapat merek Rinnai dan Hitachi yang keduanya berasal Didalam Jepang. Didalam sini, Rawono Sesudah Itu bertekad membuat kompor gas buatan lokal. Dia yakin produknya Berencana moncer Hingga pasaran. Terlebih kompor gas menjadi produk yang sehari-hari digunakan Komunitas.
Maka, Ke 1993 dia mendirikan PT Aditec Cakrawiyasa. Ke awal pendirian, Rawono menjalankan usaha Didalam garasi Tempattinggal dan hanya dibantu 4 orang karyawan. Meski begitu, bukan berarti kompor gas langsung diproduksi.
Rawono dan Regu melakukan Kajian dan menciptakan purwarupa Di dua tahun. Barulah Ke 1995 Quantum mulai diproduksi. Seperti sudah diduga, Rawono bak tertimpa durian runtuh. Produknya yang murah dan terjangkau langsung laris manis.
Sayang, ini tak berlangsung lama. Badai krisis 1997-1998 membuat Usaha Rawono berhenti dan menelan kerugian. Tak ingin larut Di krisis terlalu lama, Rawono lantas mengubah rancang produk Quantum.
Dia memangkas penggunaan bahan-bahan yang mahal, seperti mengganti bahan baja Didalam alumunium. Cara seperti ini sukses membuat harga produksi turun. Rawono pun kembali menjual kompor gas Didalam harga kisaran Rp100-200 ribu. Quantum pun kembali cuan.
Seluruh keuntungan Sesudah Itu digunakan kembali Sebagai diversifikasi Usaha. Ke 2002, Quantum Mengeluarkan selang gas, regulator, blender, dan berbagai perabotan Tempattinggal tangga lain.
Rawono mengaku Kunci sukses Quantum terletak Ke Pembaharuan. Banyak produk Quantum yang Didalam Sebab Itu perintis Hingga sektornya. Justru, menjadi Pembaharuan hak paten.
“Efisiensi gas kompor kami mencapai 68,9%. Itu sangat tinggi dibanding Lawan. Keahlian paten yang kami gunakan sangat penting Sebagai menekan penggunaan gas, Agar jatuhnya lebih murah,” ungkap Rawono Di wawancaranya kepada Dunia Business Guide Indonesia 2013 silam, dikutip Selasa (10/9/2024).
Di situs resmi ITB, Rawono bercerita momen penting Quantum terjadi kala pemerintah melakukan konversi bahan bakar Didalam Migas tanah Hingga gas, yang praktis mengubah kompornya juga, Ke 2006-2007.
Quantum yang Didalam Sebab Itu perintis kompor gas lokal sukses memproduksi jutaan kompor gas yang semuanya laris manis Hingga pasaran. Rawono pun Menyambut keuntungan melimpah. Akan Tetapi, kini semua kejayaan Quantum tinggal kenangan sebab perusahaan sudah dinyatakan pailit.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Kompor Gas Quantum Dulu Legenda & Berjaya, Kini Karam Tertimbun Utang