Koperasi Karena Itu Jalan Inklusi Ekonomi Untuk Penyandang Penyandang Disabilitas




Jakarta, CNBC Indonesia – Pembantu Presiden Tim Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono Hadir Di Peristiwa Inklusiland bertema “Everyone Shine, Everyone Matters” yang digelar Yayasan Inklusi Pelita Harapan Di Tangerang Selatan, Minggu (7/12). Peristiwa ini menjadi wadah Keterlibatan dan Inovasi Untuk Komunitas penyandang Penyandang Disabilitas.

Turut hadir sejumlah tokoh, Antara lain Jaksa Agung Muda Bidang Informasi Reda Manthovani, Pembantu Presiden Tim Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Usaha Kecil Menengah) Maman Abdurrahman, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Utusan Khusus Kepala Negara Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Karya Seni Raffi Ahmad, serta Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Harapan Cahaya Manthovani.

Menkop Ferry menegaskan, pentingnya koperasi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi penyandang Penyandang Disabilitas. Menurutnya, koperasi dapat membantu mengorganisir usaha komunitas agar lebih mandiri dan berdaya saing.

“Saya sungguh terkejut Sebab antusiasme luar biasa banyaknya peserta yang terlibat Di Peristiwa ini dan variasi kegiatan cukup banyak. Ini Menunjukkan minat Peristiwa Inklusiland Di tahun Hingga tahun luar biasa. Mudah-mudahan Di tahun Didepan Kemenkop bersama kementerian lain dapat ikut membantu membesarkan kegiatan Yayasan Cahaya,” ujar Menkop Ferry Di sesi talk show Di Peristiwa tersebut.

Dirinya menambahkan, semangat kesetaraan harus menjadi landasan Di membangun akses ekonomi Untuk Komunitas Penyandang Disabilitas. Semua orang, katanya, Memiliki hak yang sama Sebagai Menyusun bakat dan kehidupannya termasuk Untuk penyandang Penyandang Disabilitas.

“Kita ketahui bahwa semua orang dilahirkan Di dunia Di keadaan yang sama. Ini membuat kita sadar Sebagai saling membantu. Mudah-mudahan ajang ini memberi akses Untuk Komunitas Penyandang Disabilitas Di Menyusun bakat dan kehidupannya,” ucapnya.

Menkop Ferry juga mencontohkan kiprah koperasi penyandang tunanetra yang memproduksi Alquran braille dan menyumbangkannya Hingga masjid-masjid. Menurutnya, inisiatif berbasis komunitas ini bisa menjadi model Pembuatan koperasi Untuk komunitas penyandang Penyandang Disabilitas.

“Beberapa waktu lalu kami didatangi koperasi penyandang tunanetra. Mereka memproduksi Alquran braille dan menyumbangkannya Hingga masjid. Saya berpendapat, basis komunitas seperti ini cocok bila punya koperasi Agar bisa bersinergi Di banyak pihak,” jelasnya.

Dia menekankan, bahwa koperasi berbasis komunitas dapat menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua penggerak ekonomi inklusif. Di Dukungan kementerian Yang Berhubungan Di, produk-produk yang dihasilkan komunitas Penyandang Disabilitas bisa dikembangkan lebih luas.

“Apa yang dilakukan koperasi tunanetra itu bisa menjadi pembelajaran Untuk kita semua. Basis komunitas Di Yayasan Cahaya bisa didorong Sebagai punya koperasi agar produk yang dihasilkan teman-teman Penyandang Disabilitas dapat berkembang,” kata Menkop Ferry.

Samping Itu, Menkop menilai Peristiwa Inklusiland bukan hanya wadah hiburan, tetapi juga momentum membangun jejaring ekonomi inklusif. Ia berharap Hingga Didepan Yayasan Inklusi Pelita Harapan dapat membentuk sebuah badan usaha koperasi Untuk mewadahi seluruh kegiatan ekonomi dan Inovasi Di anggotanya yang mayoritas penyandang Penyandang Disabilitas.

“Di koperasi, penyandang Penyandang Disabilitas bisa lebih mandiri dan berdaya saing,” tutupnya. 

(bul/bul)

Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Koperasi Karena Itu Jalan Inklusi Ekonomi Untuk Penyandang Penyandang Disabilitas