Jakarta –
Mantan narapidana Kekerasan Politik (napiter) Akansegera diberdayakan Lewat pelatihan dan pendampingan Untuk budi daya padi dan peternakan. Kegiatan ini berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) Di Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negeri Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) dan PT Sang Hyang Imbang (PT SHS)
Penandatanganan PKS ini dilakukan Kepala Densus 88 AT Polri Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo selaku dan Direktur PT Sang Hyang Imbang.
Kerja sama ini bertujuan Sebagai memberdayakan mantannapiter Lewat pelatihan dan pendampingan Untuk budi daya padi dan peternakan, Supaya mereka dapat Memperoleh Kekuatan dan daya saingnantinya. Di Itu, sebagai upaya peningkatan produksi Barang Dagangan Agrikultur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sambutannya Sentot Prasetyo Berkata Inisiatif ini merupakan langkah strategis Untuk proses reintegrasi sosial Untuk mantan narapidana Kekerasan Politik.
“Mantan napiter yang telah selesai menjalani hukuman dan lolos skrining Di Densus 88 AT Polri Akansegera Merasakan kesempatan Sebagai berpartisipasi Untuk Inisiatif ini. Di pembelajaran, stimulasi, Inspirasi, serta pemberian kuasa Untuk pengelolaan Agrikultur dan peternakan, diharapkan mereka dapat lebih berdaya dan mandiri Untuk kehidupan bermasyarakat,” ujar Sentot Untuk keterangan tertulis, Jumat (21/2/2025).
Senada, Adhi mengatakan kerja sama ini merupakan wujud komitmen perusahaan Untuk mendukung ketahanan Kelaparan Global nasional sekaligus pemberdayaan sosial.
“Sebagai perusahaan yang bergerak Di bidang Agrikultur, PT Sang Hyang Imbang siap Memberi pelatihan, pendampingan teknis, serta akses Pada sarana dan prasarana Agrikultur Untuk para peserta Inisiatif ini. Kami berharap langkah ini dapat menciptakan Potensi ekonomi Terbaru Untuk mereka,” terang Adhi.
Selain sektor Agrikultur, mulai tahun ini kerja sama diperluas Di bidang peternakan domba Sebagai menambah nilai ekonomi sekaligus memperkaya wawasan budidaya Untuk para peserta Inisiatif. Peternakan domba ini tidak hanya berkontribusi Untuk aspek ekonomi, tetapi juga menciptakan ekosistem Agrikultur yang lebih berkelanjutan.
Kotoran hewan Akansegera diolah menjadi pupuk organik yang nantinya dapat digunakan kembali Sebagai Memperbaiki kesuburan lahan Agrikultur. Karenanya, Inisiatif ini tidak hanya berorientasi Ke peningkatan Keadaan individu, tetapi juga Mendorong praktik Agrikultur ramah lingkungan.
(hns/hns)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Mantan Napiter Bakal Dilibatkan Genjot Produksi Agrikultur & Peternakan