Jakarta –
Kominfo beserta ekosistem penyiaran digital resmi Memperkenalkan Early Warning System (EWS) Melewati siaran TV digital dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Ilmu Pengetahuan ini mirip Bersama J-ALERT yang dimiliki Bersama Jepang. Sebagai informasi, Ilmu Pengetahuan DPIS Mutakhir diluncurkan ini merupakan hibah Untuk Jepang. Nilai hibahnya menyentuh angka JPY 1,49 juta atau Disekitar Rp 1,57 miliar bila dikonversikan.
Untuk Kegiatan ‘Peluncuran Sistem DPIS dan EWS TV Digital’, Senin (23/9/2024), Hingga Kuta, Bali, Takeda Sachiko Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia menyampaikan bahwa momen peluncuran ini bertepatan Bersama 20 tahun Bencana Alam Aceh 2004.
Berkaca Untuk bencana tersebut, pemerintah Indonesia dinilai telah melakukan peningkatan Bersama Menyusun sistem peringatan dini Bencana Alam Hingga BMKG Di 2007 dan pembentukan BNPB Di 2008.
“Walaupun sudah ada berbagai upaya demikian, Di Pada terjadi gempa Hingga Pantai Barat Sumatra Di 2012, penduduk tidak bisa Merasakan informasi bencana Di waktu yang tepat, Sebab sarana komunikasi Alat hanya terbatas Di Hubungan umum seperti telepon Agar tidak bisa mengirimkan dan Merasakan informasi penting seperti informasi peringatan dini Bencana Alam Di waktu yang tepat,” ujar Sachiko.
Akhirnya, terjadi keterlambatan penyampaian informasi Di Komunitas dan mengakibatkan keterlambatan evakuasi Komunitas. Terjadi juga kekacauan Di kegiatan penanganan bencana. Berencana tetapi, bukan berarti pemerintah Indonesia tidak bisa melakukan perbaikan.
Sachiko Setelahnya Itu bercerita bahwa Hingga Jepang, informasi bencana yang dikirim pemerintah Lokasi dulunya masih berbasis Bersama informasi analog, misalnya Melewati telepon dan fax. Pada itu, pemerintah Jepang membutuhkan tenaga lebih Bagi memasukkan informasi secara manual.
“Media massa, dan media operator Hingga site Merasakan informasi pemerintah Lokasi, mereka juga membutuhkan waktu Bagi Merasakan informasi yang mereka inginkan. Karenanya, Jepang Mengetahui ada suatu tantangan Bagi bagaimana caranya perbaikan supaya informasi dapat disampaikan kepada Komunitas Bersama cepat, akurat, dan detail. Di 2011, dikembangkan dan Digunakan sistem yang bernama J-ALERT sebagai sarana penyampaian informasi penting, seperti informasi Yang Terkait Bersama bencana,” jabar Sachiko.
Di 2018, sistem J-ALERT telah dimanfaatkan seluruh prefektur Hingga Jepang. Informasi yang dikirim pun tak hanya soal bencana melainkan Yang Terkait Bersama informasi transportasi, komunikasi, dan listrik.
Melihat kesuksesan Jepang, pemerintah Indonesia Menyediakan permohonan Dukungan Untuk penataan sistem inti penyampaian dan diseminasi informasi bencana. Sebelum tahun 2019, JAICA bekerja sama Bersama Kementerian Kominfo Bagi menerapkan DPIS sebagai J-ALERT versi Indonesia.
“DPIS mengintegrasikan penyampaian informasi bencana, stabilisasi komunikasi, mempercepat pengiriman informasi bencana Bencana Alam yang akurat Di Komunitas. Karenanya, DPIS berkontribusi Mengurangi dampak dan kerugian yang disebabkan Bersama bencana yang sering terjadi Hingga Indonesia dan dapat Memperbaiki keselamatan Komunitas,” ungkapnya.
(ask/fay)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita: Mantul! Indonesia Punya Sistem Peringatan Bencana Mirip Jepang