loading…
Pemerintah Mutakhir saja menempatkan dana sebesar Rp200 triliun Untuk rekening Hingga Bank Indonesia. FOTO/Di/dok.SindoNews
Menurut Direktur Pembuatan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, Kemajuan ekonomi yang tinggi, misalnya mencapai 8 persen, memang membutuhkan Dukungan Keputusan fiskal dan moneter. Tetapi, Ke akhirnya, kekuatan sektor riil-lah yang paling menentukan laju Kemajuan ekonomi.
“Kalau hanya mengalirkan Rp200 triliun Untuk Pengatur Moneter Hingga bank umum tanpa memperbaiki sektor riil, efeknya Hingga ekonomi riil Berencana sangat terbatas,” ujar Eko Untuk diskusi Sentimen Publik Pada Reshuffle Tim Pejabat Tingginegara yang digelar secara daring, Mutakhir-Mutakhir ini.
Sektor riil yang dimaksud mencakup usaha-usaha produktif yang menyerap tenaga kerja dan menghasilkan Produk serta jasa. Pada ini, masalah utama bukanlah likuiditas perbankan yang kering, melainkan lemahnya permintaan kredit Untuk pelaku usaha.
Data Menunjukkan angka kredit yang disetujui bank tetapi belum ditarik (undisbursed loan) masih tinggi, menandakan iklim usaha belum kondusif dan pelaku usaha enggan atau belum mampu memanfaatkan kredit. Situasi ini berimplikasi Ke sektor riil yang stagnan, Supaya Kemajuan ekonomi sulit Menimbulkan Kekhawatiran signifikan.
Baca Juga: Si Kaya Makin Kaya, Kelas Menengah Makin Susah, Ini Buktinya
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Masalahnya Nggak Ada Permintaan Kredit