Emiten pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berharap sejumlah langkah akuisisi tambang yang dilakukan perseroan bisa berdampak Di kinerja perusahaan tahun Didepan.
Jika merujuk Di laporan semester I-2024, perusahaan kontraktor tambang batubara ini dihadapi Bersama Kemakmuran kinerja keuangan yang melemah. Per Juni 2024, DOID mencatatkan penurunan pendapatan Bersama US$857,07 juta Di Rp854,98 juta.
DOID juga membukukan kerugian US$26,58 juta atau Disekitar Rp432,03 miliar, padahal Di periode yang sama tahun 2023 perseroan mencatatkan laba sebesar US$4,92 juta.
Bila merujuk keterangan terpisah, Grup mencatat kerugian bersih disebabkan Bersama berkurangnya laba usaha dan kerugian selisih kurs sebesar USD12 juta akibat pelemahan IDR dan AUD, tanpa dampak Di kas. Kerugian selisih kurs tersebut merupakan kerugian yang belum direalisasikan (unrealized loss) dan merupakan hasil Bersama perlakuan akuntansi (accounting treatment).
Kendati kinerja keuangan yang menurun tersebut, Direktur DOID Dian Sofia Andyasuri berharap, sejumlah langkah akuisisi tambang bisa membawa angin segar Untuk kelangsungan usaha Di Didepan.
“Karena Itu kami positif, kami sudah ada 3 akuisisi yang Hingga Di Ini berjalan Bersama baik. Tentunya kalau sudah akuisisi dan kami sangat disiplin ya Untuk akuisisi ini semua nantinya terlihat Di EBITDA producing acquisition. Agar ini Akansegera Menyediakan kontribusi Di tahun Didepan Untuk kami,” ungkap Dian Untuk Paparan Publik Di Jakarta Di Selasa (10/12/2024).
Lebih jauh, Direktur DOID, Iwan Fuad Salim mengatakan, buah Bersama proses akuisisi tambang Antrasit Amerika Serikat (AS) Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) Akansegera terlihat Di kuartal III tahun 2024.
“Karena Itu hasilnya itu sudah masuk Di laporan keuangan yang nanti kami publish Untuk kuartal III,” kata Iwan
Sesudah Itu, proses akuisisi tambang tembaga Di Australia, 29Metals diproyeksi rampung Untuk dua pekan. Tetapi, Iwan menyebut bahwa hasil Bersama Penanaman Modal ini tidak masuk Untuk laporan keuangan konsolidasi perusahaan.
“Ekspektasi kami Sebab ini investment Di equity, kami Akansegera dapat return Bersama sana, tapi bukan Untuk bentuk konsolidasi laporan keuangan,” imbuh Iwan.
Lanjutnya, Aksi Massa pengambil-alihan kepemilikan BUMA International sebagai pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar Di Australia Dawson juga ditargetkan rampung Di semester pertama tahun 2025.
Jika sesuai jadwal, hasil Bersama Aksi Massa tersebut juga Akansegera mulai terlihat Di laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2025.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Masih Minus, DOID Andalkan 3 Tambang Terbaru Ini Buat Cuan