Jakarta, CNBC Indonesia – Robert Kiyosaki, penulis Literatur Rich Dad, Poor Dad, dikenal selalu memberi saran unik Yang Terkait Di Penanaman Modal dan kekayaan. Banyak Hingga Di audiensnya merupakan milenial dan gen z yang ingin cepat kaya.
Dilansir Go Banking Rates, sebagian Di saran tersebut memang terbukti berguna dan memberi dampak positif. Tetapi, ada juga yang dinilai tidak cocok Untuk semua orang dan perlu disikapi Di hati-hati.
Salah satu nasihat paling terkenal Di Kiyosaki berbunyi, “Orang kaya tidak bekerja Untuk uang. Mereka membuat uang bekerja Untuk mereka.” Pandangan ini mengubah cara pandang banyak orang bahwa uang bukanlah tujuan akhir, melainkan alat Untuk meraih kebebasan Keuangan.
CEO dan pendiri Real Entrepreneur Women, Sophie Musumeci, menyebut ajaran Kiyosaki ini sebagai titik balik Di hidupnya. “Mayoritas perempuan yang saya bantu diajari Untuk menukar waktu Di uang – itu melelahkan dan membatasi,” ujarnya.
Menurut Musumeci, penting Untuk kelas menengah Untuk membangun aset, bukan sekadar pendapatan. Perubahan pola pikir ini disebut sebagai langkah awal Di kemandirian Keuangan yang sesungguhnya.
Nasihat lain yang kontroversial datang Di pernyataan Kiyosaki bahwa Rumah bukanlah aset. Walaupun Rumah dapat Meningkatkan kekayaan secara nilai, Kiyosaki berpendapat Rumah pribadi tidak menghasilkan pendapatan dan karenanya tak bisa disebut aset sejati.
Neal K. Shah, Chairman Hingga Counterforce Health, menyebut pandangan ini sebagai Komentar yang perlu Pada kebijaksanaan konvensional. “Jika aset harus menghasilkan pendapatan, dan liabilitas justru menguranginya, maka banyak keluarga sebenarnya lebih miskin Di yang mereka kira,” kata Shah.
Tetapi tidak semua pandangan Kiyosaki bisa diterima begitu saja. Salah satunya adalah klaim bahwa “kaya dan miskin ditentukan Lantaran pelajaran uang diajarkan Hingga Rumah, bukan Hingga sekolah.”
Kiyosaki menilai bahwa keluarga adalah sumber utama pemahaman Keuangan, dan Untuk berubah, seseorang harus belajar Di Pengalaman Hidup menggunakan utang. Tetapi, Musumeci mengingatkan bahwa tidak semua orang siap Membahas risiko tersebut.
“Memang benar bahwa utang bisa menjadi alat yang kuat Hingga tangan yang tepat, tapi ini bukan solusi serba cocok Untuk semua orang,” jelas Musumeci. Ia menekankan pentingnya Pelatihan dan pendampingan, terutama Untuk perempuan yang Lagi membangun kembali kestabilan finansialnya.
Untuk Musumeci, Kunci Di mengikuti nasihat Kiyosaki adalah kebijaksanaan Di menerapkannya. “Prinsip-prinsip Kiyosaki sangat kuat, tapi harus dijalankan Di strategi, Pemberian, dan sesuai Di fase kehidupan yang tepat,” ujarnya.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Mau Cepat Kaya? Simak Nasihat Robert Kiyosaki, tapi…