Satu lagi Negeri Bersama benua Afrika Berkata minatnya bergabung bersama BRICS, Untuk Merasakan kesempatan melawan pengaruh Kurs Matauang Amerika Amerika Serikat (USD). Foto/Dok
Menurutnya keanggotaan BRICS Akansegera memungkinkan Untuk menantang “dominasi Kurs Matauang Amerika dan euro,” dan Untuk mencapai “hubungan perdagangan yang lebih adil Ke panggung internasional,”. Hal itu disampaikan Perdana Pembantu Presiden Tim Menteri Burkina Faso, Apollinaire Joachim Kyelem de Tambela Di bertemu Bersama Duta Besar Rusia, Igor Martynov Ke Ouagadougou Ke hari Senin (23/9).
Setelahnya Mengadakan pertemuan, pemerintah republik Afrika Barat itu langsung memposting sikap mereka Ke Facebook, yang mengonfirmasi bahwa Kyelem de Tambela telah “berargumen Untuk Burkina Faso bergabung Bersama integrasi Negeri-Negeri BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).”
Sambil Itu Martynov menerangkan, Untuk diskusi itu juga Menyoroti proposal Rusia Untuk Membuat pembangkit listrik tenaga nuklir Ke Burkina Faso. “Pertemuan itu sangat bermanfaat dan berhasil. Kami selaras Bersama pendekatan Pada kerja sama bilateral. Kami juga berkutat Untuk mengintensifkan kerja sama kami Ke semua bidang,” katanya seperti dilansir RT.
Ke Juni 2023, pemerintah Burkinabe dan kelompok BRICS menandatangani nota kesepahaman Untuk kerja sama. Dokumen tersebut mendefinisikan bidang kerja sama Ke beberapa sektor yang meliputi ekonomi, Kesejajaran, Pembelajaran, infrastruktur, transportasi udara dan kereta api, industri, perdagangan, pertambangan, energi, Latihan, Kearifan Lokal Global, Keahlian informasi dan komunikasi, hingga Wisata Internasional.
BRICS yang didirikan Ke tahun 2006 Bersama Brasil, Rusia, India, dan China, Lalu Terbaru Ke 2011 kedatangan anggota Terbaru yakni Afrika Selatan. BRICS Lalu makin meluas, dimana tahun ini member mereka bertambah ketika Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh.
Ke 2 September, Bloomberg melaporkan, mengutip sumber Yang Terkait Bersama, bahwa Türkiye juga sudah secara resmi mengajukan permohonan Untuk bergabung Bersama BRICS, Bersama alasan “perlunya kerja sama Bersama Negeri-Negeri berkembang.”
Sambil Itu Ke bulan Juni, Pembantu Presiden Tim Menteri Lini Di Zimbabwe, Oppah Muchinguri-Kashiri Memperkenalkan, bahwa Negeri itu siap Untuk bergabung Bersama kelompok BRICS.
Beberapa Negeri lain juga secara resmi mengisyaratkan niat mereka Untuk bergabung Bersama organisasi BRICS. Wakil Pembantu Presiden Tim Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengatakan, bahwa salah satu kriteria utama Untuk Moskow Untuk menyambut anggota Terbaru adalah bahwa setiap Negeri yang ingin bergabung Bersama BRICS menahan diri Untuk tidak berpartisipasi Untuk Pembatasan sepihak yang ilegal.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Melawan Hegemoni Kurs Matauang Amerika, Satu Lagi Negeri Afrika Berminat Gabung BRICS