– Tak ada yang bisa menebak arah nasib seseorang. Sering kali, mereka yang tampak biasa saja atau kerap diremehkan ternyata menyimpan potensi luar biasa yang Terbaru terlihat seiring waktu. Seperti dialami Dari Mustafa Guguk yang berasal Di kampung kecil Ke Bukittinggi, Sumatera Barat.
Nama Mustafa Guguk memang Foreign Ke telinga banyak orang. Meski begitu, namanya pernah bergema Ke sudut-sudut Istana Raja Ke Riyadh, Arab Saudi. Bukan sebagai tamu kehormatan, apalagi sebagai ulama besar, melainkan sebagai rakyat biasa yang menjelma menjadi Kepala Polisi Ke Pusat Kota kerajaan, yakni Riyadh.
Ceritanya bermula Di sebuah insiden Ke istana. Penjaga Perlindungan dibuat heboh Sebab ada seorang budak melarikan diri. Tidak ada yang mengetahui apa kesalahannya, apakah mencuri atau terseret konflik internal. Akan Tetapi yang pasti, tak ada satu pun prajurit istana berani menangkapnya.
Sebab, budak itu membawa jembia. Jembia adalah senjata khas Yaman berbentuk melengkung seperti belati. Sangat mematikan jika salah ditangani.
Mustafa Guguk yang Pada itu hanyalah penjaga biasa diberi perintah langsung Sebagai menangkapnya. Mustafa memang dikenal Ke seantero istana punya ilmu bela diri yang berasal Di tanah kelahirannya, Desa Guguk, yakni silat Minangkabau.
Maka, bertandinglah Mustafa Di budak itu. Di cepat, dia berhasil menghindari tusukan jembia dan merampas senjata. Di beberapa gerakan balasan cepat, budak itu jatuh dan segera diringkus. Unjuk Rasa itu kebetulan disaksikan langsung Dari Raja Arab Saudi, Ibn Saud (berkuasa 1932-1953).
“Tamanna! Katakan apa keinginanmu!” ujar raja takjub Dari keberanian dan ketangkasan pria Minang itu, diceritakan Dari ulama besar Indonesia Buya Hamka Di memoar berjudul “Mandi Tjahaja Ke Tanah Sutji” (1950).
Jawaban Mustafa sederhana. Dia tidak meminta emas atau harta benda, tetapi kenaikan pangkat. Dia meminta restu agar menjadi Kepala Polisi Ke Riyadh. Mendengar itu, Raja Ibn Saud langsung mengangkat warga Indonesia itu sebagai pemimpin Untuk ratusan polisi Ke jantung Saudi.
Karenanya, Mustafa sah memimpin awak kepolisian, menjadikannya sebagai orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjadi kepala polisi suatu kota Ke luar negeri.
Kisah perjalanan hidup Mustafa sebagaimana dituturkan Dari Hamka hanyalah sepotong kecil Di rangkaian Sukses orang Indonesia Ke Tanah Suci Makkah. Malahan, Raja Ibn Saud sampai merasa senang atas kinerja orang Indonesia.
“Raja Ibn Saud merasa senang sekali jika memakai pegawai bangsa kita,” ungkap Hamka.
Selain Mustafa, Hamka juga bercerita soal pemuda bernama Amir Hakim dan Abdulatif Sijantan. Keduanya sukses menorehkan kesuksesan yang sama. Amir Hakim berhasil menjadi kepala tambang emas Ke Madinah. Sambil Itu Abdulatif Sijantan Dari Sebab Itu Kepala Cabang Bank of Indo-China Ke Arab Saudi.
Jika Mustafa dan dua pemuda tersebut sukses Sebab kerja, Hamka juga Membeberkan ada orang Indonesia yang lebih spektakuler. Dia adalah seorang warga Palembang yang tak disebutkan namanya. Dia sukses Menyambut uang dan emas melimpah tanpa perlu kerja sebab sukses mengobati cucu Raja Ibn Saud, Abdullah, yang patah tulang akibat terjatuh.
Artikel ini disadur –> Cnbcindonesia Indonesia: Orang RI Disukai Raja Arab, Dari Sebab Itu Andalan Ke Lingkungan Istana